Minggu, 19 Februari 2023

MEMETIK PELAJARAN DARI PESAN JASMERAH YANG MASYHUR

11/06/2022

MEMETIK PELAJARAN DARI PESAN JASMERAH YANG MASYHUR
Penulis : Andi Salim

Ketika seseorang bertanya, siapa tokoh agama tertentu yang membawa ajaran ke bumi ini, tentu banyak yang bisa menjawabnya dan secara spontan seseorang akan langsung dapat menceritakan tokoh tersebut, bahkan ada yang mengupasnya lebih detail dan penuh pemahaman pada sisi perjuangan hingga keadaan kehidupan sehari-hari tokoh tersebut. Hal ini menjadi wajar sebab tokoh pembawa risalah itu terus didengungkan disetiap mimbar-mimbar keagamaan bahkan terdengar dari sejak kecil hingga dewasa. Cerita tentang tokoh itu bahkan terdapat didalam kita suci dari masing-masing agama untuk bisa diakses secara langsung.

Namun jika kita bertanya, siapa tokoh nasional yang memperjuangkan bangsa dan negara ini, maka sebagian dari kita akan merujuk pada dia Proklamator bangsa ini yaitu Soekarno dan Muhamad Hatta, walau disamping itu masih terdapat para pejuang dan pahlawan lain yang berasal dari berbagai daerah dengan perjuangan jiwa dan harta serta nyawa sekalipun yang telah mereka korbankan. Akan tetapi sangat disayangkan, sedikit sekali literasi perjuangan mereka yang bisa diketahui masyarakat luas, apalagi bagi generasi muda saat ini. Sehingga praktis hanya namanya saja yang di ingat untuk sekedar agar pertanyaan kearah itu bisa terjawab.

Mungkin hal itu ditengarai oleh beberapa pengalaman pahit atau manis baik dari situasi pekerjaan, kehidupan, keluarga bahkan asmara yang terjadi dimasa masa lalu, sehingga petikan pelajaran itu terus membekas atau mungkin juga terdapat penyesalan atau rasa sakit yang berkaitan dengan masa lalu seseorang, sehingga berusaha melupakannya. Namun lain halnya yang terkait dengan kenangan manis, utamanya tentang asmara dengan si Dia. Membuat seseorang kerap menoleh ke belakang untuk sekedar melamunkan kenangan manis bersamanya, walau dibayang-bayangi penyesalan dari sisi lain yang membuat hubungan asmara itu tidak terwujud.

Menoleh kebelakang akan membuat seseorang menjadi larut akan penyesalan, sedangkan menatap kedepan akan memberikan harapan pada dirinya untuk bangkit dan menata kehidupan pribadi serta melanjutkan perjuangan sebagaimana yang diharapkannya. Jika keadaan masa lalu itu dikaitkan dengan kenangan dari hidup seseorang layaknya sejarah, maka kita perlu menyandingkannya dengan nasehat sang Proklamator kita dengan sebutan JASMERAH, yang artinya jangan sekali-kali melupakan sejarah. Sebab sejarah adalah identitas dan jati diri bangsa dan kita bisa menjadi satu bangsa yang besar karena memiliki nilai sejarah yang tinggi untuk di ingat oleh generasi muda.

Bagaimana pun sejarah merupakan simbol suatu kekuatan besar yang bisa menjaga kekuasaan atau sekaligus menyingkirkan arus bias buang yang tidak dibutuhkan bangsa ini. Tentu saja kekuatan itu datangnya dan dipegang oleh para sejarawan dan budayawan bangsa yang masih tersedia diberbagai daerah saat ini. Maka sejarah tidak bisa diabaikan dan tidak boleh dilupakan bahkan di abaikan begitu saja. Sebab, siapa yang menguasai sejarah sudah barang tentu akan menguasai kekuatan suatu negara. Dari penguasaan tokoh-tokoh dan peranan orang-orang itulah ide besar kekuasaan terbentuk, dibalik eksistensi politik saat ini sesungguhnya.

Ada banyak faktor yang membuat sejarah itu patut serta pantas untuk dikenang dan di ingat oleh generasi muda kita, meski pun era digital yang berkembang saat ini yang menghimpitnya pada penayangan-penayangan informasi lain seperti hiburan dan bisnis disetiap media sosial. Dimana hanya sejarah yang sarat akan perjuangan bangsa, baik secara phisik mau pun politik gagasan hingga bertumpahnya darah melalui pengorbanan jiwa dalam mempertahankannya. Dibangunnya monumen Proklamator merupakan bukti penghargaan dari jasa para pahlawan yang telah gugur sebagai simbol pengingat perjuangan rakyat Indonesia untuk meraih kemerdekaan seutuhnya

Disamping itu, masih terdapat Peristiwa lain yang menambah suplemen bangsa ini untuk dikenang, seperti pada sebuah tugu batu dari seorang petani yang bernama Marhaen yang wafat pada tahun 1943. Pada tugu yang sama tertera nama Soekarno, 'Bung Karno penyambung lidah rakyat'. Marhaen menjadi inspirasi bung Karno yang menentang penindasan manusia atas manusia dan suatu bangsa atas bangsa lain. Ideologi ini dikembangkan oleh Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno, untuk menentang pemikiran Marxisme. Marhaenisme merupakan salah satu paham yang pernah ada dan berkembang di Indonesia.

Jika paham ini pernah menjadi tonggak perlawanan terhadap anti-kapitalisme, anti-kolonialisme, anti- elitisme dan anti-imperialisme yang muncul di Indonesia. Dimana inspirasi itu datangnya hanya dari seorang petani kecil, yang mana saat ini politikus bangsa kita lebih berorientasi pada sosial dan ekonomi semata, sehingga pada akhirnya sejarah perjuangan indonesia ini hilang dari peradaban bangsa, maka kemana arah bangsa kita kedepan, apalagi tidak semua para pejabat kita menguasai seluk beluk dari peristiwa sejarah yang melatarbelakangi bangsa ini dalam mencapai kemerdekaan dan memunculkan ideology pemersatunya yaitu Pancasila.

Malah terkesan mereka membiarkan dan hanya berlaku diam, dibalik darah-darah dan pengorbanan jiwa dari para leluhurnya yang sama sekali belum pernah mencicipi manisnya kemerdekaan dibalik anggaran yang ternyata banyak disalahgunakan bahkan dijarah melalui perbuatan korupsi dari mereka selaku penikmat kemerdekaan bangsa ini. Masyarakat Indonesia belum pernah mengembalikan kompensasi atas jasa-jasa para pahlawan itu pasca kemerdekaan yang sudah 67 tahun kita rasakan. Bahkan mengadministrasi siapa anak dan cucunya para pejuang itu tidak sempat dilakukan, apalagi memberikan kehidupan yang layak bagi mereka sehingga pantas disebut bangsa yang bermartabat.

Semoga tulisan ini bermanfaat.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...