Selasa, 10 Januari 2023

JANGAN HANYA MENGANDALKAN KEBENARAN SEHINGGA MENJAUHI KEBAIKAN


Penulis : Andi Salim

Pada saat ini kehidupan sangat berkembang, Prinsip-prinsip hidup dan ajaran para leluhur sebagai pedoman yang secara turun temurun menjadi sirna dan tidak lagi berkembang serta mempengaruhi kehidupan banyak orang, termasuk nilai budaya dan etika pergaulan.
Pandangan hidup atau prinsip hidup yang menekankan pada aspek kesenangan, kenikmatan, dan kenyamanan yang lebih dikedepankan tentu menggiurkan semua orang tak terkecuali orang yang beriman sekalipun.

Sumber kebenaran sebagai tuntunan tentang prinsip benar dan salah sebagaimana pada rujukan agama melalui kitab suci dan tuntunan Sunnah yang dilakukan oleh pembawa ajaran itu sedemikian ketatnya untuk mendudukkan pada aspek menghalau keragu-raguan dalam posisi untuk menilai sesuatu agar menyadurnya sebagai pertimbangan guna menetapkan mana yang benar dan mana yang salah tentunya tidak dapat diragukan lagi serta hanya mencarinya disana tentunya.

Namun demikian, pedoman hidup manusia untuk berbuat baik dan memiliki etika serta moralitas juga bagian yang merupakan tidak kalah penting dari perintah Tuhan dalam hal untuk berkasih sayang serta bersikap lembut terhadap sesama manusia. Sebab hal itu pernah disampaikan pada ceramah oleh mantan Ketua PBNU yaitu KH Hasyim Muzadi, yang mengatakan bahwa persis dibagian tengah dari Al-Quran pada surah Al-Kahfi menyebutkan kata "Walyatalattof" yang artinya menjadi lembutlah kamu. Sehingga tekanan syiar Islam itu harus menorehkan kepada sikap yang demikian.

Perumpamaan pada hal ini dapat kita lihat sebagai orang yang telah menjalankan seluruh kewajiban yang ditentukan terhadap dirinya dari serangkaian rukun Islam sebagaimana yang telah ditetapkan, namun orang tersebut enggan bersedekah dan sangat pelit serta begitu tamaknya kepada harta dunianya, sehingga menjadi kikir dan enggan untuk berbagi. Walau sesungguhnya bersedekah memang suatu hal yang bersifat himbauan namun terdapat konsekwensi lain pada perbutan ini, baik pahala yang dijanjikan atau pun ancaman yang ditujukan kepada yang mengabaikannya.

Demikian pula hal-hal dari anjuran kebaikan lainnya, persoalan benar dan salah memang menjadi bagian terpenting sebagai pijakan dalam bermuamalah, namun aspek baik dan buruk tentu menjadi landasan yang tidak kalah pentingnya demi memperoleh kepantasan dan kepatutan, entah itu prilaku anak terhadap orang tuanya, anak muda terhadap mereka yang sudah tua, murid terhadap gurunya, atau rakyat terhadap pemimpinnya. Tanpa itu segalanya akan terlihat seakan setara, walau semua manusia sama dimata tuhan, akan tetapi etika dan moralitas harus dijunjung tinggi sebagai harkat yang penting bagi kelangsungan peradaban hidup ini.

#Andisalim #jkwguard
#Toleransiindonesia
Mari kita suarakan💪

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...