PEMIMPIN BANGSA YANG BERASAL DARI RAKYAT KECIL TENTU MENJADI REPRESENTASI WONG CILIK
Penulis : Andi Salim
Bangsa yang baik adalah bangsa yg mengenang para pahlawannya, hal itulah yg tertulis dari setiap ingatan kita pada setiap acara utk memperingati jasa2 para pejuang kemerdekaan.
Namun ada satu hal yg lebih penting dari itu semua, jika kita kaitkan kepada keberlangsungan eksistensi kebangsaan utk mengisi kemerdekaan ini, maka pertanyaannya, siapa yg melanjutkan perjuangan demi tumbuh kembangnya pembangunan disegala bidang yg sdh barang tentu didalamnya terdapat kesejahteraan bagi seluruh bangsa Indonesia.
Tentu berbagai pertanyaan harus kita jawab, apakah peran serta masyarakat mutlak menjadi faktor terpenting utk menentukan nasib bangsa ini, atau Bagaimana para pemimpin bangsa dapat memberi ruang berkiprah bagi rakyat kecil, utk turut serta berpartisipasi didalamnya demi tujuan tersebut. sehingga kebaikan sekecil apapun itu dapat menunjang dan meluas kiprah anak bangsa, yang pada akhirnya segala komponen akan digunakan sebagai kekuatan / resources penunjang pembangunan itu sendiri, yang akan menjadi pemegang amanat hati nurani rakyat.
Disadari atau tidak, bangsa ini memang sedang membutuhkan keterbukaan dan transparansi, bukan saja sebagai intrumen yg menentukan skala kedudukan tapi sekaligus juga sebagai pijakan, bahwa informasi itu sangat penting guna pertimbangan menetapkan suatu kebijakan dan sekaligus utk memberikan ruang evaluasi yg normatif dan objektif.
Tentu saja, kebebasan dan keterbukaan menjadi sangat perlu dikelola secara bijaksana. Bahwa kebebasan akan menimbulkan dampak kritik dan perlawanan atas suatu kebijakan adalah bagian yg lumrah dan harus menjadi kewajaran bagi setiap pejabat atau pimpinan suatu bangsa.
Kita pun berharap agar segala bentuk ketidak setujuan dan mereka yg tdk ikut menjadi faktor pendukung suatu kebijakan pemerintah, hendaklah disampaikan melalui cara2 yg elegan dan sepantasnya serta merujuk kepada koridor apa yg diperbolehkan dan yg dilarang dalam penyampaian aspirasi tersebut, sehingga siapapun yg melakukan itu dapat dimaknai sebagai sosok atau kelompok yg sama pentingnya untuk didengar, sebagai sisi lain dari perjuangan mengisi kemerdekaan ini.
Sebab di dunia ini kebebasan berpendapat pada hakekatnya adalah memberikan pandangan untuk menyesuaikan keadaan, dimana setiap manusia yang mampu mengembangkan dirinya dan mendorong keadaan disekitarnya, hanya bisa dijalankan bila manusia itu bebas mengekspresikan dirinya.
Maka janganlah berprasangka bahwa rakyat dan penguasa, sedang melakukan pengkhianatan terhadap kebangsaan bila mereka sedang menentukan jalan bagi terbukanya ruang partisipasi baik secara politik maupun ekonomi walau pada setiap ekspresinya tentu melibatkan orang banyak atau bahkan terlihat melakukan demonstrasi besar2an.
Sebaliknya mari kita jernihkan suasana kebangsaan ini, sebab kebaikan dan kebebasan yang seharusnya tumbuh itu tidak terhalang oleh kesempitan kehidupan dunia saat ini.
Kemerdekaan yg telah direbut oleh para pejuang jangan sampai dibajak oleh orang atau kelompok yg tidak memiliki akar kebangsaan ini, maka tujuan perjuangan ini tetap pada sumbunya yaitu melanjutkan perjuangan dari skala kemerdekaan yg telah diraih, untuk mengisinya dengan pembangunan disegala bidang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar