Senin, 16 Januari 2023

PERSAINGAN INVESTASI ASING PASCA TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PENUNJANG

9/11/2022

PERSAINGAN INVESTASI ASING PASCA TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR PENUNJANG

Penulis : Andi Salim

Pembangunan di bidang transportasi merupakan faktor pendukung pembangunan sektor lainnya dalam mewujudkan pengembangan wilayah baik di perkotaan maupun di pedesaan. Sebab sistem transportasi yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan terhadap mobilitas penduduk dan sumber daya lainnya yang diharapkan berimplikasi terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial di semua lapisan masyarakat, maka tak heran jika transportasi ini memegang peranan penting dalam roda perekonomian dalam mensejahterakan masyarakat sekaligus mendongkrak laju pertumbuhan nasional.

Tersedianya berbagai sarana infrastruktur diseluruh tanah air, tentu menjadi kartu truf dalam mengembangkan sistem transportasi kita saat ini, walau pembangunannya dengan berbagai macam skema pembiayaan, namun tersedianya infrastruktur menjadi harapan bahwa Indonesia akan memiliki persaingan yang kuat, baik dikawasan asia, mau pun internasional pada umumnya. Maka sudah sangat wajar, jika kebijakan presiden jokowi lebih mengarah kepada pembangunan sektor yang satu ini, sebab ketertinggalan Indonesia sudah sangat jauh bila dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, apalagi terhadap negara maju didunia.

Banyak pihak yang membahas mengenai ULN sebab utang luar negeri Indonesia telah mencapai angka lebih dari 7.000 trilyun. Hal itu sering dikaitkan dengan PDB nasional yang mencapai 40%, serta dilibatkan pula kedalam analisis perbandingan terhadap APBN, dimana bunganya saja sudah menyentuh angka 20% dari kewajiban bayarnya. Sehingga politik anggaran menjadi terpengaruh terutama terhadap instrumen lain yang menampakkan pengurangan alokasi anggaran yang tidak sesuai dengan pengajuan oleh berbagai sektor untuk menggerakkan lini dari bidang masing-masing kementerian yang jauh-jauh hari sudah mengambil ancang-ancang untuk dikembangkan.

Terciptanya stabilitas nilai tukar rupiah dikisaran Rp. 13.400 per USD, tentu berdampak positif untuk mendorong peningkatan investasi, dimana laju kenaikan harga relatif terkendali dibalik angka inflasi yang hanya di sekitar 3% hingga 3,5% (yoy), menjadi indikasi yang nyaman bagi siapapun jika ingin menginjakkan investasinya di Indonesia. Disamping itu, potensi sumber daya alam yang masih belum banyak tersentuh oleh UMKM walau keberadaan mereka sudah banyak jumlahnya, akan tetapi oleh karena faktor akses permodalan yang kurang memadai, kiprah mereka pun belum optimal bisa dibangun secara kokoh. Apalagi masih rendahnya jumlah UMKM yang terkoneksi pada teknologi digital dimana saat ini baru 13 persen.

Angka pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I tahun 2022 ini pun mampu tumbuh kuat sebesar 5,01% (yoy) dan hal ini lebih baik bila dibandingkan dengan beberapa negara lainnya seperti Tiongkok (4,8%), Singapura (3,4%), Korea Selatan (3,07%), Amerika Serikat (4,29%), dan Jerman (4,0%). Sehingga secara keseluruhan praktis indonesia mau tidak mau menjadi alternatif pemikiran pelaku ekonomi dunia jika ingin mengalihkan investasinya ditengah arus ketidakpastian global dari 3 krisis yang saat ini terjadi, yaitu krisis pandemi covid-19, krisis perang ukraina versus Rusia yang berdampak terhadap pembelahan kekuatan ekonomi blok Barat dan Blok Timur.

Serta fenomena pemanasan global / global climate change yang berdampak terjadinya perubahan sosial atau kependudukan serta budaya. Dari beberapa kajian mengenai hal itu menunjukkan bahwa pola hubungan sosial sangat berkaitan erat dengan terjadinya perubahan iklim. Dampak yang dirasakan petani akibat perubahan iklim tersebut yaitu, petani mengalami penurunan hasil panen, meningkatnya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan hal-hal lain, sehingga semua organisme tersebut dapat merusak, menganggu kesuburan tanaman atau menyebabkan kematian pada tanaman yang meningkatan risiko gagal panen dan kerugian bagi petani.

Dinamika pergeseran politik dan ekonomi yang terjadi belakangan ini, serta surutnya penggunaan mata uang dollar sebagai satu-satunya alat transaksi dunia, dimana hal itu ditampakkan dari hadirnya kekuatan blok ekonomi baru dari pembentukan G-8 versi Rusia, tentu menjadi pemikiran kita semua, bahwa Indonesia memiliki celah yang menguntungkan sebagai kuda hitam untuk mendapatkan peran strategis guna keseimbangan atas ketegangan dunia saat ini. Pemutusan hubungan kontrak dari ketergantungan gas dan minyak oleh beberapa negara Eropa terhadap Rusia tentu berdampak baik bagi Arab Saudi, sebaliknya China pun mendapat keuntungan atas kontrak pembelian minyak terhadap Rusia dengan harga yang lebih murah pula.

Peran politik dan ekonomi Indonesia sebenarnya sudah diakui dunia, apalagi dari posisi presidensi G-20, dan ditambah lagi pada tahun 2023 nanti, Indonesia kembali akan memegang posisi penting dalam forum internasional sebagai ketua ASEAN, dimana tahun 2022 ini saja, tiga dari negara anggota ASEAN telah memimpin forum kerjasama internasional, antara lain Indonesia menjadi Presidensi G20, Kamboja menjadi Ketua ASEAN, dan Thailand menjadi Ketua Asia Pacific Economic Cooperation (APEC). Selain menjadi Presidensi G20, saat ini Indonesia juga menjadi Ketua Forum Highl Level Task Force on Economic Integration (HLTF-EI). Hal ini menjawab keraguan bahwa posisi Indonesia memang dalam situasi yang menguntungkan.

Oleh karenanya, rakyat Indonesia tidak perlu meneruskan pertikaian internal yang hanya menguras energi bangsa, apalagi memanfaatkan mereka yang berasal dari kalangan bawah untuk dijadikan faktor pendukung atas gelombang politik yang menunggangi agama sehingga menyulut intoleransi dan sikap apatis ditengah masyarakat. Dimana negara lain tengah sibuk mengamankan diri sekaligus mencari keuntungan ditengah ketidakpastian situasi saat ini, kita justru masih terjerat pada haram / halal serta mengumbar pernyataan kopar kapir dari kehidupan rakyat yang masih serba kekurangan dan hanya memecah belah bangsa ini pula.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...