TOLERANSI INDONESIA PERLU MEMBANGUN SIKAP MILITANSI KEANGGOTAANNYA
Penulis : Andi Salim
Setiap organisasi perlu membangun karakter tersendiri yang membedakannya dengan organisasi lainnya, dalam hal membangun karakter building dari setiap anggota Toleransi Indonesia yang memiliki latar belakang serta pengalaman berorganisasi yang berbeda-beda, tentu menjadi persoalan tersendiri guna memupuk ketahanan prinsip-prinsip yang fundamental dari segenap anggota yang saat ini telah bergabung bersama kita semua.
saya senang merespon keluhan dan kritik yang dilontarkan ke arah internal sebagai buah dinamika yang seharusnya muncul sebagai sikap antusias bagi kemajuan berorganisasi. Namun dibalik itu semua kita harus menyadari bahwa kita belum memiliki training center atau pusat bimbingan dan pelatihan guna kemantapan pencapian tujuan serta visi dan misi yang saat ini diperjuangkan.
Pemahaman atas haluan bersama itu mutlak diperlukan sebagai persyaratan demi menciptakan scheme karakter dari organisasi toleransi indonesia terutama dalam hal kesiapan sumber daya manusianya. saat ini, dari mereka yang bergabung masih bersifat gado-gado dan bukan merupakan karakter sebagaimana yang kita maksudkan untuk menjadi militansi Toleransi Indonesia.
Dari hal itu kita harus menyadari bahwa masing-masing pihak dari kita semua justru membawa pemahaman dan pemikirannya secara sendiri-sendiri yang disesuaikan dengan latar belakang dan pengalaman sewaktu mengikuti organisasi sebelumnya. Tentu saja terjadi dampak dan kesalahpahaman dari pengertian asli dengan apa yang dimaksudkan dengan tujuan menanamkan sikap bertoleransi serta derajat pemahaman yang menjadi berbeda pula antara satu dengan lainnya.
Upaya untuk menciptakan keseragaman pandang dan pemahaman yang utuh dari apa yang menjadi tujuan serta visi dan misi organisasi tentu harus kita tanamkan. Akan tetapi program semacam ini tentu membutuhkan waktu, biaya serta sarana dan prasarana bagi terlaksananya kegiatan ini. Sebab hanya melalui hal inilah kita akan memperoleh dengan apa yang disebut militansi yang didalamnya terdapat karakter anggota untuk menajamkan tingkat keberhasilan dan ketepatan sasaran yang akan dicapai.
Jadi, kita memang harus bersabar serta memaklumi kondisi dari keadaan semacam ini, lajunya gerakan Toleransi Indonesia tentu diamati banyak pihak yang berasal dari berbagai kepentingan. Pihak mana pun mesti tahu bahwa kita tidak surut dari sikap mereka yang menyepelekan, serta tidak pula bangkit dari pujian-pujian yang dirasakan tidak perlu. Nanti akan ada masanya kita membangun karakter building yang kuat demi kemajuan toleransi Indonesia kedepan.
Kita jangan terlalu pikirkan persoalan idealisme yang justru menghambat lajunya pergerakan. Apalagi meredamnya sebagai sikap diam dan malah mengambil posisi mengalah. Perlu diketahui bahwa organisasi itu dibangun berdasarkan kolektifitas pandangan yang disatukan kedalam gerak dan langkah, jadi semua pihak punya andil untuk bicara dan berinvestasi melalui kolektifitas pengetahuan masing-masing. Hal itulah yang menjadikan Toleransi Indonesia berbeda dari ormas lain yang pernah ada, Merdeka 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar