Senin, 16 Januari 2023

PETIKLAH KEBAIKAN DARI CARAMU BERPIKIR SERTA BERIKANLAH PELUANG TERHADAP SESAMAMU


15/11/2022

PETIKLAH KEBAIKAN DARI CARAMU BERPIKIR SERTA BERIKANLAH PELUANG TERHADAP SESAMAMU

Penulis : Andi Salim

Sedikitnya terdapat beberapa point penting sebagai perenungan bagi kita semua guna memperoleh pemahaman terhadap situasi sosial kemasyarakatan yang menyertai segenap langkah dan perbutan bagi setiap individu dan golongan dalam menyuburkan sikap kebaikan sekaligus menularkannya sebagai contoh insan yang baik. Namun pada kenyataannya, banyak dari kita hanya menerapkan ego sektoral yang bergaya individualistik tanpa memikirkan dampaknya terhadap situasi berbangsa dan bernegara, dimana panjangnya berbagai peristiwa buruk yang terjadi sejak kemerdekaan tentu saja menjadi preseden untuk diambil pelajaran.

Pemeluk islam yang meyakini ajarannya sebagai sebuah keyakinan agama yang sempurna selaku pencetak umat beragama yang terbaik bahkan untuk semesta alam ini. Tentu dituntut harus berani terbuka dan berada digaris terdepan dalam menerima kemajuan technology di era digitalisasi serta perkembangan peradaban saat ini guna memanfaatkan hal itu secara bijaksana. Termasuk memahami persesuaian antara ukhwah islamiyah sebagai kerangka penguatan fanatisme beragama dalam arti positif untuk disandingkan dengan ukhwah wathoniyah / insaniyah sebagai landasan sosial kemasyarakatannya serta persatuan dan kesatuan berbangsa.

Apalagi kondisi sekarang pun kita dituntut untuk lebih memaknai istilah Toleransi / Tasamuh yang disebutkan didalam Al-Quran serta apa yang termaktub didalam perjanjian butir-butir perjanjian Najran yang serukan oleh Nabi Muhammad Saw yang berlaku hingga akhir zaman agar setiap warga dan umat islam mampu menerima perbedaan sebagai satu kesatuan nafas yang dipijak dalam kaitannya untuk saling menghormati antar sesama manusia. Pentingnya sikap toleransi sebagai peran sumbangsih putra putri bangsa khususnya kaum nasionalisme yang didalamnya terdapat partisipasi dari mayoritas umat islam Indonesia diharapkan menjadi lokomotif terhadap kokohnya pondasi bagi berdirinya 4 pilar bangsa yaitu Pancasila, UUD45, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI.

Dalam hal itu, Gerakan Toleransi Indonesia memandang perlu ikut serta mengajak segenap elemen bangsa yang kaitannya terhadap organisasi keagamaan apapun, agar tetap bersikap netral layaknya NU dan Muhammadiyah yang telah mampu menghindari pusaran perpolitikan tanah air dari sifat mekanisme horizontal organisasi ini yang ditorehkannya sejak dahulu kala. Walau pada sisi lain, ada organisasi islam yang sengaja mengangkat isu rezimentasi agama atau pereziman agama sebagai salah satu peluang strategis yang pantas dibahas untuk dijadikan alat perjuangan umat islam. Namun tentu saja hal itu akan dipandang sebagai isu politisasi agama yang mencederai netralitas organisasi islam Indonesia.

Mempersiapkan pemuda pemudi bangsa saat ini, termasuk kaitannya dalam dunia politik, memang layak mendapatkan koridor apresiasi sebagai jalan keluar bagi kesiapan generasi penerus dalam mengisi estafet kepemimpinan diberbagai sektor dan wilayah baik di kancah nasional mau pun internasional. Namun terlepas dari itu semua, fungsi organisasi islam hanya sebatas memberikan pembekalan bagi mereka untuk memperoleh akhlak dan konsep berketuhanan agar out put organisasi islam tetap pada orientasi mendidik moralitas mereka secara baik dan paripurna. Upaya menebarkan sikap bertoleransi sebagai prilaku setiap individu serta melakukan segenap penulisan demi membuka wawasan dan sekat pemikiran yang selama ini sempit dan tertutup, tentu harus sedapat mungkin menjadikannya agar terbuka.

Meskipun masih terdapat keterbatasan serta kendala saat membumikan persoalan ini nantinya, sehingga hal itu tetap menjadi komitmen bagi para pegiat Toleransi Indonesia untuk menapakkan gerakan ini agar diterima oleh segenap masyarakat luas. Hal Itulah yang menjadi dasar betapa pentingnya kehadiran kawan-kawan dan semua pihak untuk tergabung kedalam wadah ini yang tidak saja sekedar sharing informasi, namun pada sisi lain membutuhkan masukan dan pandangan yang tajam sebagai modal penyebaran kebaikan bagi tumbuhnya kepedulian pada generasi yang akan datang. Memang upaya ini belum tentu menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan harapan kita semua secara cepat.

Akan tetapi, jika kita semua terus diam dan berpangku tangan serta mempersilahkan orang lain untuk mengambil alih upaya semacam ini, maka tentu saja akan semakin jauh dari apa yang menjadi harapan kita terhadap target hasil yang nanti diperoleh. Oleh karena kesadaran itu Gerakan Toleransi Indonesia mengajak semua golongan untuk melibatkan diri serta perduli agar hal ini terus dilanjutkan dengan berbagai alasan yang mendasari bahwa sikap bertoleransi ini bukan sesuatu yang baru dikalangan umat Islam itu sendiri. Maka, tidak ada keraguan sedikit pun bagi kami dan anda sekalian dalam menanamkan budaya keharmonisan berkebangsaan serta kokohnya Ukhwah wathoniyah sebagaimana yang diserukan oleh kelompok NU sejak dahulu.

Demikian penjelasan singkat pada ruang yang terbatas ini, semoga anda dan kawan-kawan sekalian yang masih berkenan untuk menetapkan diri pada group yang dengan susah payah dan tanpa pamrih telah kami bentuk. Hingga saat ini pun kami masih membuka diri jika ada pihak yang mau dan bersedia melanjutkan perjuangan ini sekaligus mengambil kesempatan yang diberikan oleh sang maha kuasa atas pintu silaturahim sebagaimana yang telah dijanjikan kepada setiap kita yang beriman. Akhir kata, Semoga Allah Subhana wata'ala mencurahkan rahmat-Nya bagi kita semua 🙏 salam hormat dari saya : Andi Salim



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...