Kamis, 19 Januari 2023

STRATEGI YANG FOKUS PADA PEMENANGAN PEMILU WALAU HARUS MENGORBANKAN CAPRESNYA

9/10/2022

MERAIH INTEGRITAS KEMANUSIAAN DIBALIK KENYATAAN HIDUP SESEORANG
Penulis : Andi Salim

Diantara kita semua tentu pernah berdoa, bahkan tak sedikit yang bergantung akan pengkabulan sebuah doa, doa merupakan kegiatan memohon kepada Tuhan yang Maha Kuasa terhadap sesuatu hal. Doa dalam merupakan bagian paling mendasar dari prosesi ibadah. Doa dipanjatkan oleh seorang ketika mengalami kesusahan maupun diberi kemudahan dalam kehidupan di dunia. Doa sesungguhnya harapan dari sesuatu yang dipanjatkan manusia kepada Tuhannya untuk mendapatkan pertolongan, mengingat, meminta perlindungan, atau dimudahkan dalam berbagai urusan hidup bagi pemohonnya.

Mekanisme doa sering dikaitkan dengan waktu dikabulkannya sebuah doa, bila dipercepat akan seseorang akan menjadi senang, namun bila tertunda pengkabulannya tentu menjadi kekecewaan dan bisa saja pemohonnya menjadi putus asa. Selain waktu, tak sedikit juga yang mengkaitkan doa dengan jumlah serta ketepatan dan kesesuaian lain yang dimohonkan, terutama dalam hal jodoh, kehadiran seorang anak kandung dan lain sebagainya. Termasuk pada hal-hal lain yang secara spesifik dan memiliki sifat kekhususan yang dimohonkan. Siapa pun berhak memanjatkan doa tanpa dibatasi oleh apa dan bagaimana sebuah doa itu dikabulkan.

Doa sering dijadikan standard etika sebelum atau sesudah melakukan sebuah upaya / ikhtiar, sebab doa mengisyaratkan apa yang menjadi tindakan seseorang itu yang berlandaskan kesukaan / keridhaan oleh Allah Swt. Malah tak jarang jika seseorang berlaku jahat terhadapmu, maka kita dianjurkan untuk mendoakannya agar mengembalikan hubungan yang semula dekat dengan selalu mendoakannya, niscaya disanalah kemurahan Allah SWT akan senantiasa menolongmu dan mendapatkan apa yang kita inginkan, walau didahului dengan kesabaran dan keikhlasan dari kemungkinan terkabulnya sebuah doa.

Doa dapat menjadi alasan bagi seseorang dalam menguatkan mental serta menyemangati diri untuk menggapai sesuatu. Doa mengajarkan kepada seseorang agar lebih mengutamakan sisi spiritualitas dari pada sisi lahir sebagai ritual / ikhtiar. Hal ini karena sisi bathin bersifat supranatural dari pada sisi lahir yang cenderung bersifat keduniawian semata. Oleh karena itu sisi bathin seseorang harus diupayakan lebih tajam dan lebih peka dari pada sisi lahiriah yang terlihat nyata. Artinya kebaikan sisi lahir sesungguhnya tidak boleh mengalahkan kekuatan sisi bathiniah seseorang, keseimbangan inilah yang harus terus dipertahankan.

Harus dipahami pula, bahwa ikhtiar / upaya semata-mata hanya sebagai daya juang dan wujud mengaplikasikan pikiran dan tenaga, namun faktor keberuntungan adalah bagian terpenting dari segalanya. Sebab ada anggapan yang menyebutkan bahwa orang pintar dapat dikalahkan oleh mereka yang jenius sekalipun, namun mereka yang jenius itu akan dapat dikalahkan oleh siapa saja yang sedang mengalami masa keberuntungan / Hoki. Dari pengakuan ini, maka tak dapat dipungkiri bahwa faktor keberuntungan / Hoki seseorang bukanlah terkait dengan skill dan pengalaman seseorang, melainkan Tuhan yang sedang memberikan kemudahan kepadanya.

Namun demikian, walau harapan / doa boleh secara bebas dipanjatkan oleh siapapun, akan tetapi harus pula disesuaikan dengan kemampuan serta kesiapan yang matang atas dikabulkannya suatu doa. Oleh karenanya manusia perlu menambah kemampuan lahirnya dalam berkompetisi serta mampu beradaptasi sekaligus survive untuk berkembang dan bersaing. Kompetensi yang dimaksudkan guna menajamkan orientasi, tindakan, prinsip hidup, kemampuan inovatif, komitmen, kemandirian, kolaboratif, komunikatif, dan cerdas. Sehingga tingginya doa yang dipanjatkan sebagai harapan, akan disesuaikan dengan penampang lahir yang tak kalah siap dari doa yang akan dikabulkan nantinya.

Seseorang tidak dapat mengandalkan kemampuannya semata jika segala kesempatan menjadi tertutup, atau sebaliknya, tidak pula berdiam diri dan hanya mengandalkan doanya agar segala doanya dikabulkan. Kesadaran pada diri sendiri untuk mencurahkan segala kemampuan yang disertai doa agar tidak ada sesuatu halangan apapun yang akan merintangi dari setiap upaya yang dilakukan, tentu bagian dari sebuah kelengkapan dari syarat suatu ikhtiar. Sehingga bagi manusia yang gigih itu akan terlihat sebagai pekerja keras serta memiliki mental dan semangat yang kuat dari doa yang telah dipanjatkannya sebagai panji perjuangan.

Kiranya tulisan ini menjadi renungan bagi kita semua bahwa mengapa orang atau bangsa lain bisa lebih maju dari bangsa kita, Boleh jadi karena mereka lebih produktif, lebih banyak memberi makna pada sesama, lebih banyak doa dan kesiapan diri untuk memanfaatkan kemampuannya, serta lebih banyak menghargai hak orang lain dan lebih bersimpati untuk melakukan amal kebaikannya tanpa harus selalu dihimbau oleh siapapun, sehingga lebih bertoleransi pada kelemahan orang lain dan mau mendoakan kebaikan bagi sesamanya. Dari cara itulah manusia akan tergerak untuk saling tolong menolong serta menguatkan diri satu sama lainnya sebagai wujud integritas kemanusiaannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...