SULIT MEMBEDAKAN KEMURNIAN SUARA DITENGAH KEBISINGAN MASYARAKAT
Penulis : Andi Salim
Jika kita mendengar alunan sebuah lagu, kita akan terbuai dan terkesan pada lagu apa yang kita dengarkan, terutama maksud dari syair yang dilantunkannya. Bagi seorang penyanyi, menguasai teknik harmonisasi adalah hal yang wajib dilakukan terutama saat mereka dituntut untuk bernyanyi di dalam kelompok, sebagai gabungan dari beberapa nada yang dibunyikan secara serempak untuk menghasilkan perpaduan nada yang harmonis.
ketika bernyanyi dalam vokal grup, tentunya harus memperhatikan pembagian suara, agar lagu yang dinyanyikan semakin bagus dan menjadi nilai tambah. Sebab jika tidak, maka suara yang didengar dari tiap-tiap penyanyi itu menjadi sumbang karena tidak harmonis. Pada dasarnya, harmonisasi adalah teknik menambahkan nada lain di atas deretan melodi utama sehingga menghasilkan perpaduan nada yang ampuh untuk menambah keindahan sebuah lagu.
Demikian pula jika kita selaku pendengar dari hiruk pikuk suara yang dihasilkan baik oleh para tokoh agama dan politikus, bahkan negarawan dan pejabat pemerintah saat ini, dimana kita tidak mendengar harmonisasi atas maksud dan tujuan dari apa yang disuarakan. Di satu sisi pada objek yang sama, kita mendengar ada pihak yang menyuarakan pendapatnya namun berbeda pula dengan pendapat dari pihak lain.
Belum lagi suara atau pendapat yang dihasilkan terdengar semakin tidak harmonis dan tidak selaras pada tujuan berbangsa dan bernegara, sehingga terdengar menjadi sumbang, mereka semaunya saja melontarkan opini dan pendapatnya yang tidak memiliki dasar dan argumentasi yang kuat, seakan tidak menggunakan tehnik vokal yang semestinya. Hal ini tentu hanya menjadi polusi suara dan kebisingan ditengah masyarakat saja.
Terdapat syarat penting dalam bernyanyi apalagi bernyanyi dalam suatu vokal grup, karena tentunya setiap anggota memiliki karakteristik suara yang berbeda. Karena saat sedang bernyanyi, penyanyi harus berusaha menyampaikan pesan lewat lagunya baik melalui intonasi maupun artikulasi suara yang dikeluarkan haruslah jelas. Sehingga suara yang dihasilkan dari masing-masing pihak terdengar menjadi satu kesatuan yang harmonis untuk didengar.
Demikian pula jika masyarakat, khususnya para tokoh, ilmuan, politikus atau pejabat, sebaiknya menyampaikan kritik dan pandangannya itu disesuaikan dengan kaidah berbangsa dan bernegara serta memenuhi prinsip-prinsip yang tidak melanggar rambu-rambu etika dan moral yang konsisten dan terukur. Sebab jika tidak, masyarakat hanya dibisingkan oleh suara yang sama sekali tidak membangun, apalagi hingga sampai menciptakan disintegrasi bangsa semata.
Dari manapun kritik itu berasal, pada dasarnya memang harus ada, baik dalam hubungan pertemanan, atau suasana kehidupan saat ini, termasuk dalam penyelenggaraan negara sekalipun. Namun kita mesti sadar bahwa tidak semua orang peka akan kritik dan tidak semua orang pula yang mau dikritik. Memberi ataupun menerima kritikan sama-sama membutuhkan strategi, agar tidak menjadi sumbang. Kritik yang baik adalah cara yang dapat digunakan saat kita harus memberikan pandangan dan pendapat yang harus disertai solusi pula tentunya.
ini blog khusus untuk tulisan-tulisan dari Bapak Andi Salim, seorang tokoh toleransi di wilayah Gunung Sindur Rawa Kalong Bogor, sangat bagus untuk bacaan-bacaan opini dari beliau
Jumat, 20 Januari 2023
SULIT MEMBEDAKAN KEMURNIAN SUARA DITENGAH KEBISINGAN MASYARAKAT
19/09/2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH
TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...
-
15/10/2022 BENTURAN KEPENTINGAN MENCIPTAKAN PERBEDAAN Penulis : Andi Salim Siapa yang tidak ingin sama dalam segala hal, terutama bagi pasa...
-
13/08/2022 INDONESIA DITENGAH PUSARAN KRISIS GLOBAL YANG MENGHANTUI DUNIA Penulis : Andi Salim Jika ingin menguasai suatu negara, cara yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar