Senin, 20 Februari 2023

INDONESIA BERPOTENSI MENJADI NEGARA YANG BANGKRUT

 
10/05/2022

INDONESIA BERPOTENSI MENJADI NEGARA YANG BANGKRUT
Penulis : Andi Salim

Pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, banyak pembangunan infrastuktur, dimana beliau acap kali menekankan pentingnya ketersediaan sarana itu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Sudah banyak anggaran yang digelontorkan sejak tahun 2014 silam, anggaran belanja infrastruktur hingga mencapai Rp 163 triliun. Angka ini meningkat satu setengah kali pada tahun 2019 yang mencapai Rp 420 triliun. Tentu saja angka tersebut bukan angka yang sedikit dan merupakan tekad pemerintah untuk mendekatkan potensi kesejahteraan bagi masyarakat.

Side efek dari pembangunan itu tentu akan berdampak pada naiknya aktifitas masyarakat dan menciptakan multi efek dalam berbagai kesempatan interaksi guna menghasilkan peningkatan taraf hidup rakyat, dimana pembangunan yang telah dikerjakannya itu meliputi segala aspek yang menjadi potensi bagi kemakmuran bangsa dan negara. Tidak itu saja, masih terdapat banyak lagi yang sulit untuk disebutkan satu per satu, termasuk kebijakannya yang menjadikannya indonesia memiliki harapan untuk take off setinggi langit demi kesetaraan bangsa indonesia dimata dunia pada arus globalisasi saat ini.

Sesungguhnya dampak pembangunan yang dilakukan jokowi belum sepenuhnya kita rasakan hasilnya, sebab feedback dari investasi pada infrastruktur itu akan terjadi 5 atau 10 tahun yang akan datang. Namun dibalik itu banyak negara didunia telah tersisih dari tingginya kinerja jokowi saat ini, hingga indonesia menjadi salah satu dari lima negara di Asia yang diperkirakan akan menduduki posisi teratas negara di dunia jika dilihat dari besaran Produk Domestik Bruto (PDB) yang dihasilkan hanya untuk tahun 2024 mendatang. Dimana data tersebut berdasarkan pada proyeksi World Bank atau Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF)

Namun dibalik pencapaian itu, bukan mustahil indonesia akan mengalami situasi turbulensi dalam bidang ekonomi, yang berarti kondisi perekonomian mengalami goncangan hingga menyebabkan ekonomi indonesia menjadi tidak stabil. Penyebabnya tak lain adalah siapa dan pihak mana yang akan menggantikan kepemimpinan nasional paska selesainya masa tugas periode kedua jokowi kedepan. Hal itu tentu sangat menentukan nasib bangsa ini yang semestinya dapat mencapai kesejahteraan dari kinerja pemerintahan selanjutnya pasca berakhirnya masa jabatan presiden Jokowi.

Masyarakat harus disadarkan untuk memilih dari beberapa alternatif pemikiran dari para capres yang harus diambilnya untuk memutuskan siapa dan kelompok mana yang sepatutnya dipilih. Sebab sekali salah memilih akan terjadi penyesalan atas lambatnya pembangunan bahkan dapat saja merugikan masyarakat itu sendiri. Sehingga pengaruh ajakan apapun termasuk ajakan untuk menempatkan politik identitas sebagai pemahaman yang sempit pun harus dikesampingkan demi kesempatan masa depan bagi putra-putri mereka pula. Sebab tidak ada jaminan yang dapat dipegang atas janji apalagi sekedar rayuan surga dimana keadaan saat ini saja mereka tidak sanggup menolong apapun kecuali demi kepentingan mereka sendiri.

Dimana jika mereka menang pada pilpres 2024, praktis mereka akan menikmati masa panen dan menguras hasil pembangunan dan investasi dari infrastruktur yang telah terbangun selama ini, untuk memperkaya diri sendiri dan memuaskan dahaga atau kelaparan selama 10 tahun jokowi mengekangnya. kewaspadaan dan kecermatan masyarakat pada pilpres dan pemilu 2024 adalah tonggak kesejahteraan bangsa indonesia, apakah akan benar-benar sejahtera, atau dibajak oleh penguasa yang telah lama menunggu pergantian kekuasaan dan pemimpin nasional yang dapat mereka pengaruhi nantinya.

Disamping itu, bangkrutnya 10 negara yang sejak dulu dianggap sebagai negara yang memiliki pondasi sangat kokoh, seperti Brazil, Argentina, Venezuela, bahkan Sri Lanka, dan lainnya, atau negara maju yang berhutang hingga jauh diatas PDB negaranya bahkan berkali-kali lipat dengan hutang yang nyaris ribuan kali atau ratusan ribu kali diatas negara kita. Tentu harus diwaspadai sebagai ingatan dan peringatan bagi bangsa Indonesia untuk tidak salah memilih pemimpin negeri ini dimasa yang akan datang. Sebab hanya dari satu-demi satu suara rakyat yang disumbangkan secara salah dalam memilih, kebangkrutan negara kita dapat saja terjadi dan menjadi kenyataan pahit bagi kita semua.

Padahal, jika kita Perbandingkan dengan negara lain, seperti Argentina, Sri Lanka dan Brazil yang memiliki kekayaan resources alam yang sama melimpahnya dengan tingkat populasi penduduk bahkan dirasakan lebih ramping dari negara kita, tentu hal ini semestinya diwaspadai secara seksama bahwa negara kita tidak jauh berbeda dengan apa yang mereka miliki. sehingga tidak sepatutnya pula kita berbangga diri. Apalagi ditengah ketidakpastian iklim politik yang sering mengejutkan dunia, khususnya pada kasus pandemi covid-19 yang menguras energi pemerintah, serta cuaca ektrem yang tak menentu diluar prediksi manapun.

Oleh karenanya, tidak ada salahnya penulis mengingatkan agar masyarakat melihat bahwa kepemimpinan nasional adalah kunci kesejahteraan bagi kita semua, apalagi dibalik catatan utang pemerintah yang mencapai Rp 7.052,50 triliun di akhir Maret 2022. Walau alokasi penggunaannya efisien dan terarah, namun kepemimpinan selanjutnya akan membawa dampak yang berbeda, sehingga jangan hanya karena seiman dan seagama kita semua malah menjadi korban dari keserakahan mereka yang berkedok agama untuk memperdaya masyarakat dari politik identitas yang sengaja mereka suarakan.

Semoga penulisan ini bermanfaat


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...