Minggu, 19 Februari 2023

MEMBANGKITKAN DIRI SENDIRI DEMI KESESUAIAN ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN

10/06/2022

MEMBANGKITKAN DIRI SENDIRI DEMI KESESUAIAN ANTARA UCAPAN DAN PERBUATAN
Penulis : Andi Salim

Tulisan ini tentu tidak begitu asing ditelinga kita semua. Lagi pula cerita tentang kebaikan tentu bukan hal yang aneh. Namun entah mengapa saya ingin sekali anda sekalian membacanya, sebab terdapat pesan penting didalam apa yang akan saya ceritakan, walau kisahnya sebatas cerita yang sederhana, namun dibalik itu pengalaman yang saya dapatkan ini sungguh sangat berharga khususnya bagi diri saya pribadi dan mungkin saja hal ini akan menginspirasi anda sekalian yang memiliki pengalaman serupa atau bahkan lebih untuk menceritakan itu semua demi rasa dan sifat kemanusiaan diantara kita pula.

Berawal dari pertanyaan seorang kawan, dimana kawan tersebut yang salah satunya ada adik dari anggota kita digroup GTI ini, beliau bernama H. Heru Wahyudin. Adik beliau yang bernama H. Wawan Hermawan pernah menanyakan kepada saya prihal mengapa hidup saya miskin padahal menurutnya saya orang yang cerdas. Sontak saja saya terkejut dan memikirkan ucapannya yang terkesan menghina saya namun dibalik itu beliau sesungguhnya memberikan tamparan keras kepada saya untuk berfikir ulang tentang kehidupan yang saya jalani. Sebab bagaimana pun predikat sebagai seorang yang miskin bukanlah hal yang membanggakan bagi saya

Walau pada bagian lain, kawan saya tersebut pernah menanyakan beberapa hal terutama berkaitan dengan sifat kemanusiaan yang berhubungan tentang larangan dan perintah agama, namun pada banyak kesempatan saya masih mampu menjawabnya, akan tetapi terhadap pertanyaan yang satu ini entah mengapa saya menjadi bungkam dan sama sekali meluluh lantakkan perasaan saya yang selama ini berpegang pada idealisme kejujuran dan prinsip-prinsip agama, walau saya bukanlah seorang yang taat dalam menjalankan ibadah agama yang saya anut. Namun bagi saya, tidak merugikan orang lain sudah menjadi Kebaikan kemanusiaan ini tentunya.

Memang terjadi pertentangan pada diri kita untuk menceritakan suatu kisah pribadi, apalagi pada sisi kehidupan kita yang sama sekali tidak ada yang dapat dibanggakan, ibaratnya kita bukan manusia dengan kekhususan seperti halnya para pejabat atau tokoh-tokoh yang telah berhasil membuktikan dirinya sebagai sosok yang diakui berbagai kalangan, bahkan begitu istimewa diperlakukan oleh publik dalam menerima berbagai kisah hidup tentang mereka. Namun pointnya bukan disana, bahwa dibalik suatu peristiwa itu tentu terdapat hal-hal yang menjadikan orang lain untuk merubah dirinya sekaligus merestruktur kepribadian atau cara pandangnya terhadap sisi-sisi kehidupan.

Tamparan yang saya dapatkan terasa bagaikan cambuk, singkat cerita sejak saat itu, saya tidak lagi larut pada pengakuan kosong dari orang-orang yang acapkali memuji-muji saya, apalagi mengumbar berbagai pandangan dan nasehat, dimana segalanya itu tentu akan berbalik kearah saya pula agar bagaimana semua itu dapat saya buktikan menjadi realitas fakta yang kongkrit dari berbagai ucapan saya tersebut. Kerja keras pun saya lakukan hingga tak jarang kesempatan yang tersedia sekecil apapun saya anggap sebagai peluang, hingga pada akhirnya memutar balikkan keadaan pada diri saya untuk tidak lagi menjadi sosok yang miskin dari sisa kehidupan yang akan saya jalani ke depan.

Pada dasarnya, sebagaimana berbagai cerita yang kita dengar, bahwa banyak orang sekalipun telah memiliki harta yang berlimpah dan dipandang kaya raya, namun tetap mengalami kesusahan dalam hidupnya. Fakta itu disebabkan oleh besarnya hutang dan tanggung jawab yang harus mereka tunaikan. Semakin tinggi kekayaan yang mereka miliki, maka akan semakin besar pula pengeluaran yang harus mereka sediakan, apalagi prinsip berhutang seakan menjadi solusi bagi berbagai penyelesaian permasalahannya. Hal inilah yang menjadi penyebab munculnya istilah walau dalam keadaan kaya raya namun seseorang masih tetap pada kondisi yang susah pula.

Mengarungi hidup ini memang tidak seperti menata rak piring dan menyusunnya, sebab masih ada bagian-bagian yang tak terelakkan dan menjadi penyebab kegagalan seseorang, termasuk pada penguasaan hawa nafsu yang sering menjadi penyebab runtuhnya kehidupan seseorang. Walau telah sampai pada tahapan kaya raya, namun seseorang bisa saja tergelincir ke jurang kemiskinan yang malah lebih parah dari sebelumnya. Memiliki gelar akademis untuk menajamkan daya pikir atau menimba ilmu agama agar menghindari berbagai larangan dan menjalani segala perintahnya, serta menerima berbagai nasehat dari orang tua yang sejak kecil kita dengar, belum cukup menjadikan mental yang kokoh.

Jika di ibaratkan strategi hidup ini bagaikan pertandingan kesebelasan sepak bola, maka seseorang perlu memperhatikan pertahanan dari striker lawan yang akan membobol gawangnya, serta bagaimana menyusun kekuatan pemain tengah dan striker untuk menembus gawang lawan dan menciptakan gol sebanyak mungkin. Walau strategi itu telah terpenuhi, masih ada lagi faktor lain seperti kehati-hatian pemain yang tidak pula dipenuhi rasa ketakutan. Disamping itu, pada bagian lain perlunya keberanian untuk taking full body contack agar setiap pemain berani melakukan kontak fisik terhadap lawan yang akan merebut bola yang dikuasainya atau mengambil bola lawan.

Tulisan ini hanya menguraikan beberapa bagian yang sepenuhnya untuk memancing keberanian kepada kawan-kawan agar menumbuhkan self engine pada diri pribadi masing-masing. Jika uraian cerita dari mereka yang sukses apalagi dari kalangan yang termasyhur menjadi inspirasi bagi generasi muda kita, maka sekelumit cerita ini semoga menambahi asinnya lautan dari sedikit garam yang saya tuangkan. Bahwa pengendalian diri serta sikap yang agresif demi menggapai keberhasilan, walau saya selaku penulis bukanlah orang yang sangat berhasil, namun setidaknya ikut menyumbang bagi tumbuhnya semangat generasi muda kita semua.

Semoga tulisan ini bermanfaat.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...