SKALA PRIORITAS ANTARA KEDAULATAN NEGARA VERSUS KEPENTINGAN EKONOMI GLOBAL

2/03/2022

SKALA PRIORITAS ANTARA KEDAULATAN NEGARA VERSUS KEPENTINGAN EKONOMI GLOBAL
Penulis : Andi Salim

Keamanan negara adalah menjadi prioritas utama disemua negara, hal itu merupakan modal dasar bagi setiap negara yang telah merdeka dari caranya untuk mempertahankan kemerdekaan, namun dibalik itu ancaman kedaulatan pun muncul seiring pertumbuhan ekonomi negara tersebut yang dipandang perlu untuk mengamankan objek vitalnya yang tidak terusik baik dari gangguan dalam negri atau pun pihak asing bahkan tetangga negara, agar segala aktifitas ekonomi dan politik terus diperkuat sehingga segalanya menjadi seimbang.

Banyak negara-negara bahkan hampir seluruh negara dimuka bumi ini yang tidak ingin ditekan oleh negara lain, sehingga disetiap perundingan bilateralnya sering berharap win-win solution bagi kepentingan kedua negara, akan tetapi hal itu dirasakan sulit didapat, mengingat adanya unsur kepentingan lain yang harus diambil sebagai sikap dari para pihak yang melakukan kerjasama baik ekonomi maupun politik yang dimunculkan. Keadaan itu dapat saja menjadi pertimbangan yang justru menjadi aspek syarat dominan dalam mencapai kesepakatan.

Dalam upaya menggalang kekuatan bagi faktor keamanan negara, tentu saja hal tersebut terkait dengan kemampuan negara tersebut dalam membangun strategy pertahanan dan memiliki kelengkapan alutsista yang kuat, bahkan ada yang menganggap jika kepemilikan senjata nuklir adalah puncaknya suatu pengamanan negara yang ditakuti oleh pihak manapun termasuk oleh negara lain. Sebut saja Korea Utara, China dan Rusia. Mereka berhasil keluar dari tekanan Eropa dan Amerika yang tidak dapat ditekan melalui faktor kekuatan persenjataan perang yang lebih dahulu dimiliki Amerika dan Eropa tersebut.

Sebab walau bersusah payah, mereka pun telah memiliki dan terus mengembangkan senjata nuklir yang dimilikinya. Pilihan sebuah kebijakan apakah lebih mengutamakan untuk membangun sektor ekonomi atau memperkuat pertahanan negara tentu saja melandasi pemikiran dari kebijakan negara mereka masing-masing. Sebab kita pun melihat perjalanan sejarah mereka, bahwa dari ketiga negara tersebut yang terbilang sulit secara ekonomi termasuk China yang saat ini berhasil menjadi negara yang memiliki kemampuan ekonomi yang sama kuatnya dengan pertahanannya.

Pilihan untuk meningkatkan pengamanan negara menjadi sangat diuji ketika negara tersebut melihat persoalan keselamatan rakyatnya yang terancam oleh negara lain, walau kita melihat bahwa Arab saudi harus terus melakukan kerjasamanya dengan Amerika serikat, namun bukan berarti kerajaan tersebut tidak menggelontorkan anggaran untuk menjaga stabilitas keamanan wilayahnya dari kekhawatiran terhadap invasi lawan seterunya yaitu Iran. Artinya, Arab saudi mau tidak mau akan berada pada kebijakan dari kepentingan Amerika secara Global.

Belum lagi jika kita melihat perseteruan antara India yang memiliki Nuklir dengan Pakistan atas Kashmir, dimana pakistan harus merelakan wilayah kashmir tersebut yang direbut oleh India walau masyarakat Kashmir mayoritas penduduk islam yang sama dengan Pakistan. Akan tetapi faktor tekanan kekuatan militer adalah menjadi hal yang dominan jika tidak ingin mengambil solusi perang untuk menjaga invasi negara lain yang pada akhirnya mengambil solusi untuk menyatakan perang terhadap gangguan dari pihak negara lain. Walau pada solusi lain, ancaman ekonomi berupa embargo pun dapat saja ditempuh.

Namun menekan dengan cara melakukan embargo ekonomi tersebut tentu harus memainkan peran kekuatan kawasan yang dimiliki oleh negara tersebut, sebab kita pun harus memetik pelajaran dari eksistensi Jepang dimana secara ekonomi memiliki kemajuan yang sangat pesat pasca keterpurukannya pada perang dunia ke II, dimana saat ini Jepang malah nyaris sering kalah dari kepentingan Amerika secara keseluruhan hingga membuat ekonomi Jepang diambang kebangkrutan. Walau jalinan kerjasamanya telah terbangun termasuk dengan Indonesia sebagaimana yang kita rasakan.

Sebagai penutup, Saat ini Australia telah memiliki kapal selam Nuklir yang tentu saja menciptakan nuansa tersendiri bagi eksistensi pertahanan Indonesia, apalagi dibalik hubungan antara kita dengan mereka yang sering mengesankan campur tangan Australia dari lepasnya Timor Timur serta gangguan aktifitas OPM yang sarat campur tangan mereka pula. Sehingga Indonesia harus berpikir bahwa kedaulatan negara kita harus menjadi prioritas utama, sebab kita pernah pula kehilangan dua pulau Indonesia yang diklaim oleh Malaysia.

Jangan pernah mengandalkan hubungan historis masa lalu semata, sebab kita harus paham bahwa kebanyakan pertikaian didunia ini justru datangnya dari negara tetangga mereka yang memiliki hubungan historis panjang namun tetap saja sengaja mengusik kedaulatan negara lain. Termasuk kedekatan kita dengan negara-negara tetangga yang justru malah sering didapati memasok persenjataan dan mengajak pihak dalam negri untuk melakukan pemberontakan terhadap pemerintah Indonesia bagi kepentingan negaranya yang mereka mainkan hingga saat ini.