Selasa, 10 Januari 2023

3 JENIS LAWAN JOKOWI YANG SULIT MENGAKUI KELEBIHANNYA


Penulis : Andi Salim

Ketika seseorang menjadi kaya raya, maka segalanya bisa secara bebas memperlakukan apapun, sebab uang bisa membeli kemewahan, tetapi juga mampu menyamarkan kebaikan atau membalikkan fakta kebenaran sekalipun. Anggapan tersebut bisa jadi benar. Semakin banyak uang dimiliki seseorang, maka orang tersebut semakin rentan untuk berperilaku tidak sopan dan melanggar aturan. Demikian yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Walau tidak semuanya sama, namun hal itu cenderung menjadi sikap mana kala seseorang memiliki harta atau uang yang berlimpah.

Demikian juga orang yang pintar, mereka yang disebut orang pintar acap kali menjadi sombong, dan kesombongan intelektual ini terbentuk oleh ilmu dan kepandaian yang dimilikinya, sehingga sangat sukar untuk tidak membanggakan diri dan merasa pakar dalam bidang tertentu dan oleh karena kepakarannya lantas merasa dirinya lebih hebat dari orang lain yang menjadi lawan bicaranya. Beberapa indikator pemicu timbulnya kesombongan intelektual antara lain, sulitnya mendengar pandangan atau pendapat siapa pun dan menganggap remeh lawan bicara pada saat berkomunikasi.

Pada saat seorang pemimpin menerima legitimasi kekuasaan dan kepemimpinannya berlangsung sedemikian lama, seseorang akan dipersepsi oleh publik menjadi superior ketimbang yang lainnya, persepsi ini kemudian tidak berlaku hanya dalam satu macam saja, namun di klaim dalam berbagai bidang. Hingga yang muncul anggapan bahwa pemimpin tersebut lebih hebat dibanding siapapun dalam berbagai hal. Keadaan semacam inilah yang sulit diluruskan mana kala pihak penguasa itu tidak lagi menduduki kekuasaannya.

Tiga jenis manusia yang telah penulis sebutkan diatas adalah menjadi faktor terpenting untuk kita bicarakan saat ini, sebab merekalah yang sering bersuara untuk kita lihat sebagai suara keributan dan hiruk pikuk dimedia sosial hingga menimbulkan vitalnya suatu pemberitaan. Walau mereka tidak terlibat secara langsung, namun bukan berarti pola kendalinya lepas dari kiprah mereka untuk meramaikan dunia Maya yang sering kita saksikan.

Ketiga jenis ini, apabila berada didalam kekuasaan pemerintahan sekarang, maka kita menyebutnya sebagai sosok yang pro-pemerintah, sehingga tanpa diminta sekali pun, pujian dan perlindungan bagi nama baik Jokowi selaku Presiden pun akan datang dengan sendirinya, meskipun terkadang kita mendengarnya sebagai pujian yang berlebihan. Namun hal itu dianggap wajar oleh sebagian banyak orang mengingat posisinya yang berada didalam instrumen kekuasaan saat ini.

Namun hal itu akan berbeda, jika ke tiga jenis tersebut berada diluar pemerintah, maka sudah barang tentu mereka tidak segan-segan mengkritik Jokowi mulai dari kinerja, latar belakang dan segala hal lain yang menyangkut pola kepemimpinan, hingga menuntut kesempurnaan Jokowi selaku manusia, fokus yang menjadi tujuan mereka apalagi kalau bukan menjatuhkan wibawa Jokowi selaku presiden beserta kepatutannya selaku pemimpin nasional.

Para lawan Jokowi itu datang dari banyak kalangan, namun tetap pada 3 jenis manusia yang telah penulis sampaikan diatas, bahkan mereka secara bebas memperbandingkan jokowi dengan siapa pun dalam hal apa pun, baik dari kelompok kekuasaan lampau, atau mereka yang terbentur oleh kebijakan Jokowi yang membebaskan negri ini dari jeratan kebijakan lama yang mengikat negri kita hingga begitu sulit membuka peluang kesejahteraan masyarakat hingga sekarang.

Maka suara yang disematkan pun tidak tanggung-tanggung, bahwa kebijakkan Jokowi di ibaratkan seperti makan cabai, walau sudah lama kebijakan yang menghambat kemajuan itu menjerat, namun masyarakat dihasut pada pemahaman bahwa kenapa hingga detik ini masyarakat belum juga sejahtera dibawah kepemimpinan Jokowi, padahal jeratan kebijakannya saja baru dilepaskan. Seakan segalanya harus instan dan rasa pedasnya langsung dirasakan tanpa proses yang sedikit membutuhkan waktu.

Jika wawasan dan pengetahuan kita kurang, dan kita masih malas membaca atau mencari tahu informasi yang sebenarnya, maka sudah barang tentu kita akan terbawa oleh arus informasi yang keliru dan bersifat Hoaks, walau kita membenci fitnah dan kebohongan, namun pemberitaan saat ini akan menjadikan kita terbuai dan terlena pada pemberitaan tersebut. Sehingga meng-upgrade wawasan dan keingintahuan terhadap fakta kebenaran adalah kunci untuk menjawab masalah seperti ini. Silahkan kita semua merenungkannya.
#Toleransiindonesia #Andisalim #jkwguard
Mari kita suarakan💪


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...