Selasa, 10 Januari 2023

BANYAK YANG MAMPU MENGKRITIK PEMERINTAH TETAPI TIDAK MENYADARI KEPATUTAN DALAM MENYAMPAIKANNYA


Penulis : Andi Salim

Melakukan kritik ataupun penyampaian informasi di depan khalayak masyarakat luas yang bersifat untuk meyakinkan pembaca dengan tujuan agar menambah wawasan atau membuat atau pendengar melakukan sesuatu hal tertentu oleh mereka yang ahli pada bidangnya /pakar, seringkali menggunakan media sosial dalam penyampaiannya, baik secara langsung, maupun tidak langsung. Sebab melalui sarana komunikasi ini pemirsa atau follower dapat menyimak atau menerima pesan yang disampaikan meskipun pesan tersebut diperoleh dengan cara berantai atas sharing dari komunitas yang bergaul pada sosial media saat ini.

Apalagi kritik yang disampaikan itu melalui sarana komunikasi, seperti televisi, media live streaming, dsb. Kritik yang bersifat penekanan pada hal-hal tertentu kepada pemirsa, pembaca atau pendengar dengan tujuan untuk mengajak dan meyakinkan tujuan apa yang akan dibangun, tentu lebih mudah dan cepat, sebab pihak yang menyaksikannya dapat langsung melihat, mendengar serta menyimak dari gestur atau body language dari pelakunya. Hal itu menjadi lebih efektif dan sampai kepihak yang dituju tanpa melalui pesan berantai seperti media sosial lainnya.

Kritik pada umumnya bersifat menyampaikan kelemahan dan koreksi, serta sekaligus menyampaikan pengetahuan mengenai apa saja, baik yang bersifat keagamaan, ekonomi, dan politik. Kritik tersebut bersifat ajakan untuk sama-sama melihat persoalan yang terjadi serta bertujuan memperbaiki dan memperkuat dari tujuan semula. Di sisi lain, kritik juga bersifat lebih umum dan bertujuan untuk menyampaikan pengetahuan berupa informasi atau isu tertentu untuk melakukan penilaian atas hal-hal yang lebih luas lagi, seumpama kepemimpinan dari seorang tokoh atau apapun.

Mereka yang melakukan kritik sebaiknya mempunyai kapasitas atau kredibilitas yang sesuai dengan tema yang diangkat. Sebab konteks yang disampaikan berisi kelemahan dan sekaligus solusi harus bersifat objektif, jelas, dan benar faktanya, serta bertujuan untuk memperbaiki keadaan yang berlangsung saat ini serta menyampaikan pengetahuan kepada masyarakat luas. Maka sifat kritik yang dilontarkan harus menggunakan bahasa yang mudah dipahami meskipun topik yang diangkat dinilai berat.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak keberatan dengan adanya kritik yang disampaikan kepada dia maupun pemerintahan yang dipimpinnya. Namun, dia mengatakan, kritik tersebut jangan hanya asal bunyi, melainkan harus berdasarkan data konkret. Jokowi lantas menambahkan bahwa, kritik memang penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada saat ini, karena belum tentu apa yang dijalankan pemerintah sekarang berjalan dengan baik seluruhnya. Kritik pun menjadi pengingat bagi siapa pun yang dikritik.

Entah sadar atau tidak, Wakil Ketua MPR Hidayat Nurwahid mengatakan, kritik yang disampaikan masyarakat harus berdasarkan data dan bukti yang disampaikan sesuai koridor hukum yang berlaku. Dengan demikian, kebebasan informasi tidak disalahgunakan untuk menyebarkan berita bohong. Padahal jika kita cermati, sesungguhnya banyak dugaan pemberitaan yang menyerang pemerintah saat ini justru berasal dari kubu PKS yang menyampaikan kritiknya tanpa didasari pada realitas untuk mendahului sifat kritik yang berdasarkan fakta dan data.

Sebut saja pemberitaan tentang orang yang akan hamil di kolam renang yang menghebohkan beberapa saat yang lalu, isu bahwa wanita yang sedang berenang bisa hamil jika ada pria yang ejakulasi di dalam kolam renang yang sama, dan tidak sedikit orang yang percaya pada isu tersebut. Lalu sontak saja para netizen mengkritik balik, sebab kehamilan itu akan terjadi ketika sperma berhasil membuahi sel telur yang telah matang di tuba falopi (saluran telur). Dalam waktu 24 jam setelah dibuahi, sel telur berubah menjadi zigot atau calon janin. Zigot akan bergerak perlahan dari tuba falopi menuju ke rahim, melekat di dinding rahim, dan akhirnya berkembang menjadi bayi.

Maka kritik yang disampaikan harus pula didasari pada unsur kepatutan, sebab banyak tujuan baik yang justru kandas pada hal-hal yang bersifat moralitas dan cara penyampaian yang dirasakan tidak etis, hal ini menggambarkan, bahwa penyampaian kritik tidak bertujuan untuk menampakkan sikap permusuhan, namun cenderung membuka dialog dan membangun kepesertaan untuk berpartisipasi dan berkolaborasi guna menghasilkan kwalitas pencapaian yang lebih baik dan bermaslahat.
#Toleransiindonesia #Andisalim #jkwguard
Mari kita suarakan💪


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...