Penulis : Andi Salim
Setiap orang ingin tampil percaya diri, sebab rasa percaya diri menjadikan semua orang bisa hidup dengan penuh keberanian dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Rasa percaya diri tentu tidak datang dengan sendirinya kecuali dilakukannya proses yang panjang dan mengasah kemampuan serta terus melatih diri untuk mengembangkannya. Kepercayaan diri adalah hal yang muncul seiring berjalannya waktu. Namun tidak banyak orang yang kita temukan hidup dengan rasa percaya diri penuh.
Lawan dari percaya diri adalah mereka yang merasa rendah diri, biasanya golongan seperti ini berpura-pura memiliki rasa percaya diri yang kuat. Namun hal itu semakin menekan diri sendiri hingga merasa minder, semakin sering seseorang tampil dengan rasa percaya diri yang semu, maka semakin tinggi pula tekanan mental yang dihadapinya. Sayangnya, cara ini kerap menjadi bumerang bagi diri sendiri. Kurangnya kecerdasan sosial itu membuat dirinya menjadi orang yang arogan dan bertindak aneh.
Lain lagi dengan istilah over confidence, bila rasa percaya diri itu melampaui batasannya, maka sadar ataupun tidak, orang akan memasuki zona merah atau kondisi rawan kenormalan hidup yang semestinya. Karena over confidence menyebabkan orang mengambil tindakan atau melakukan sesuatu, tanpa memikirkan akibatnya. Sikap over confidence ini dapat menjerumuskan orang kedalam kesombongan yang acap kali ditutupi dengan sikap yang seakan-akan ramah dan adaptif.
Padahal sikap dari mereka yang over confidence sesungguhnya menunjukkan hal yang sebaliknya, mereka yang over confidence memiliki sikap dan cara pandang yang justru selalu merendahkan kemampuan orang lain dan menganggap dirinya sebagai sumber aspirasi dan kemampuan serta menempatkan dirinya yang seolah-olah sebagai tolok ukur dari apa yang dibutuhkan oleh disekitarnya.
Ketiga hal diatas, sering dikaitkan dengan faktor keadaan dari lazimnya seseorang itu dianggap berhasil, apalagi kalau bukan Kepintaran, Kekayaan dan tahta / jabatan / kedudukan. Walau dari sisi yang berbeda terdapat hal diluar itu seperti, kecepatan, kekuatan dan kelincahan yang diperoleh dari latihan / exercise. Namun ada juga faktor alami yang dimiliki secara lahir seperti usia muda dan paras yang dimiliki seseorang seperti kecantikan / ketampanan. Maka tidak heran jika salah satu dari faktor itu akan berakibat pada sikap percaya diri yang dimiliki seseorang.
Setiap orang pun pernah mengalami yang namanya kurang percaya diri baik saat ingin berbicara di depan banyak orang, maupun saat ketika melihat orang lain yang memiliki berbagai macam pencapaian keberhasilan. Seketika rasa percaya diri yang dulu pernah di bangun, seakan-akan menjadi hilang tatkala orang tersebut berada pada situasi tertentu. Dampak yang akan timbul dari hilangnya rasa percaya diri pun beragam mulai dari seringnya menjadi cemas serta menjadi minder ketika ingin melontarkan pendapat.
Rasa malu yang semakin menggeluti diri serta selalu nervous / gerogi setiap memulai sesuatu, dan masih banyak lagi dampak yang akan timbul dari hilangnya kepercayaan diri dalam diri seseorang. Memperbandingkan dirinya dengan orang lain. Apalagi dalam suasana terbuka saat ini, dimana media sosial yang menginformasikan secara cepat tentang hal apapun, merupakan salah satu alat yang menjadikan seseorang dapat memperbandingkan dirinya dengan orang lain. Sehingga hal itu menyebabkan kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki seseorang.
Situasi politik saat ini banyak menghadirkan para politikus dan mantan Pejabat atau penguasa yang saat ini memiliki rasa rendah diri, paska turun dari kekuasaannya. Padahal ketika berkuasa, kita melihat mereka sebagai sosok yang percaya diri bahkan menjadi Over confidence, reaksi mereka yang penuh kecemasan itu disebabkan karena tidak lagi berkuasa dan cenderung membandingkan dirinya dengan pencapaian hasil pemerintahan saat ini. Jika selama berkuasa dan dikelilingi oleh para pemuja dan penjilat sehingga dirinya melambung tinggi dan mendapat pujiian dari orang disekitarnya, maka hal itu tidak terjadi lagi.
Tentu saja kita memahami betapa kecewanya mereka yang menyia-nyiakan jabatan sebagai amanah rakyat itu, bahkan yang lebih sialnya, masyarakat pun sudah sangat cerdas dan pandai membanding-bandingkan dari pemimpin mana yang pantas disematkan pujian dan sikap menghormati yang sesungguhnya dicurahkan. Penulis tidak perlu menyebutkan siapa yang dimaksudkan, sebab tentu anda sangat mengetahuinya, saya hanya memberikan sekelumit artikel ini untuk kita fikirkan, namun anda jualah yang menjadi penilai sesungguhnya.
#Toleransiindonesia #Andisalim #jkwguard
Mari kita suarakan
Lawan dari percaya diri adalah mereka yang merasa rendah diri, biasanya golongan seperti ini berpura-pura memiliki rasa percaya diri yang kuat. Namun hal itu semakin menekan diri sendiri hingga merasa minder, semakin sering seseorang tampil dengan rasa percaya diri yang semu, maka semakin tinggi pula tekanan mental yang dihadapinya. Sayangnya, cara ini kerap menjadi bumerang bagi diri sendiri. Kurangnya kecerdasan sosial itu membuat dirinya menjadi orang yang arogan dan bertindak aneh.
Lain lagi dengan istilah over confidence, bila rasa percaya diri itu melampaui batasannya, maka sadar ataupun tidak, orang akan memasuki zona merah atau kondisi rawan kenormalan hidup yang semestinya. Karena over confidence menyebabkan orang mengambil tindakan atau melakukan sesuatu, tanpa memikirkan akibatnya. Sikap over confidence ini dapat menjerumuskan orang kedalam kesombongan yang acap kali ditutupi dengan sikap yang seakan-akan ramah dan adaptif.
Padahal sikap dari mereka yang over confidence sesungguhnya menunjukkan hal yang sebaliknya, mereka yang over confidence memiliki sikap dan cara pandang yang justru selalu merendahkan kemampuan orang lain dan menganggap dirinya sebagai sumber aspirasi dan kemampuan serta menempatkan dirinya yang seolah-olah sebagai tolok ukur dari apa yang dibutuhkan oleh disekitarnya.
Ketiga hal diatas, sering dikaitkan dengan faktor keadaan dari lazimnya seseorang itu dianggap berhasil, apalagi kalau bukan Kepintaran, Kekayaan dan tahta / jabatan / kedudukan. Walau dari sisi yang berbeda terdapat hal diluar itu seperti, kecepatan, kekuatan dan kelincahan yang diperoleh dari latihan / exercise. Namun ada juga faktor alami yang dimiliki secara lahir seperti usia muda dan paras yang dimiliki seseorang seperti kecantikan / ketampanan. Maka tidak heran jika salah satu dari faktor itu akan berakibat pada sikap percaya diri yang dimiliki seseorang.
Setiap orang pun pernah mengalami yang namanya kurang percaya diri baik saat ingin berbicara di depan banyak orang, maupun saat ketika melihat orang lain yang memiliki berbagai macam pencapaian keberhasilan. Seketika rasa percaya diri yang dulu pernah di bangun, seakan-akan menjadi hilang tatkala orang tersebut berada pada situasi tertentu. Dampak yang akan timbul dari hilangnya rasa percaya diri pun beragam mulai dari seringnya menjadi cemas serta menjadi minder ketika ingin melontarkan pendapat.
Rasa malu yang semakin menggeluti diri serta selalu nervous / gerogi setiap memulai sesuatu, dan masih banyak lagi dampak yang akan timbul dari hilangnya kepercayaan diri dalam diri seseorang. Memperbandingkan dirinya dengan orang lain. Apalagi dalam suasana terbuka saat ini, dimana media sosial yang menginformasikan secara cepat tentang hal apapun, merupakan salah satu alat yang menjadikan seseorang dapat memperbandingkan dirinya dengan orang lain. Sehingga hal itu menyebabkan kurangnya rasa percaya diri yang dimiliki seseorang.
Situasi politik saat ini banyak menghadirkan para politikus dan mantan Pejabat atau penguasa yang saat ini memiliki rasa rendah diri, paska turun dari kekuasaannya. Padahal ketika berkuasa, kita melihat mereka sebagai sosok yang percaya diri bahkan menjadi Over confidence, reaksi mereka yang penuh kecemasan itu disebabkan karena tidak lagi berkuasa dan cenderung membandingkan dirinya dengan pencapaian hasil pemerintahan saat ini. Jika selama berkuasa dan dikelilingi oleh para pemuja dan penjilat sehingga dirinya melambung tinggi dan mendapat pujiian dari orang disekitarnya, maka hal itu tidak terjadi lagi.
Tentu saja kita memahami betapa kecewanya mereka yang menyia-nyiakan jabatan sebagai amanah rakyat itu, bahkan yang lebih sialnya, masyarakat pun sudah sangat cerdas dan pandai membanding-bandingkan dari pemimpin mana yang pantas disematkan pujian dan sikap menghormati yang sesungguhnya dicurahkan. Penulis tidak perlu menyebutkan siapa yang dimaksudkan, sebab tentu anda sangat mengetahuinya, saya hanya memberikan sekelumit artikel ini untuk kita fikirkan, namun anda jualah yang menjadi penilai sesungguhnya.
#Toleransiindonesia #Andisalim #jkwguard
Mari kita suarakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar