Jumat, 20 Januari 2023

KEBIJAKAN PRAGMATIS DIANGGAP SEBAGAI SOLUSI KULDESAK

13/09/2022
KEBIJAKAN PRAGMATIS DIANGGAP SEBAGAI SOLUSI KULDESAK
Penulis : Andi Salim

Mungkin belum banyak dari kita yang pernah mendengar istilah kuldesak. Kata ini memang tidak umum digunakan karena telah digantikan dengan istilah jalan buntu. Dibuatnya solusi kuldesak sebagai sebuah penataan lalu lintas tentu dengan suatu alasan, dalam sebuah konsep penataan fasilitas modern kuldesak direncanakan untuk menenangkan lalu lintas kendaraan penghuninya yang mendapati kesan bahwa jalan yang tersedia adalah jalan lokal, terutama yang memiliki fungsi akses sebagai fasilitas perumahan dari pada fungsi transportasi jalan umum dalam arti diluar mereka yang tinggal di perumahan tersebut.

Dalam strategi pengambilan sebuah kebijakan, tentu tak sedikit orang yang sering menemui jalan buntu hingga serba salah untuk menentukan pilihan. Sebab opsi yang ditawarkan terkadang serba sulit namun tetap diharuskan mengambil keputusan pada situasi seperti itu. Dari hal semacam itulah penulis ingin menawarkan sebuah perenungan dari sekelumit situasi sulit yang mungkin bisa disikapi manakala seseorang menemui jalan buntu agar justru mengambilnya sebagai opsi penyelesaian. Apalagi dipahami bahwa pada konsep modern, kuldesak pun tak jarang dianggap sebagai solusi penataan yang layak untuk direncanakan.

Munculnya penataan Kuldesak bahkan dianggap menyenangkan, setidaknya terdapat beberapa faktor yang menyebabkan orang lebih suka memilih rumah di area kuldesak ini. Antara lain dikarenakan faktor keamanan karena tidak adanya lalu lintas yang bebas dari lalu lalang kendaraan, merupakan area bermain anak yang nyaman oleh karena kendaraan yang melintasinya cenderung lambat dan biasanya penghuni perumahan tersebut, faktor lingkungan yang terjaga dikarenakan bukan area umum, sehingga kejahatan terbilang sangat rendah, serta lebih bersifat eksklusif jika dilihat dari posisi letak hunian lainnya.

Maka tak jarang, rumah yang berada di posisi ini cenderung ditawarkan dengan harga yang lebih mahal dari pada posisi rumah lainnya. Oleh karenanya, keadaan jalan buntu / Kuldesak tidak selamanya berkonotasi negatif sebagaimana yang sering dikeluhkan dikarenakan berbagai alasan yang terdapat pada kondisinya. Seperti membuka usaha warung kelontong atau usaha lain yang semestinya mudah dijangkau oleh umum, tak terkecuali pembeli yang datangnya dari luar hunian, atau akses interaksi sosial yang tentu saja dibatasi oleh tembok serta pembatas lain yang menghalanginya. Termasuk lalu lintas kendaraan sendiri yang terhalang oleh parkir kendaraan lain yang menggunakan badan jalannya.

Keadaan ini mirip dengan situasi yang dialami oleh pemerintah sekarang. Naiknya harga pasaran minyak dunia menjadikan naiknya harga BBM dalam negeri. Walau dibalik itu, Rusia menawarkan pembelian dengan diskon 30 %, namun dibalik itu, Indonesia saat ini menduduki jabatan Presidensi G-20, dimana negara-negara G7 saat ini memberlakukan berbagai sanksi ekonomi demi menekan Rusia dan mengajak negara lain untuk tidak bertransaksi ekonomi terhadap negara tersebut. Apalagi KTT tersebut tidak lama lagi akan diselenggarakan di Bali pada tanggal 15-16 November 2022. Posisi Indonesia seakan menjadi sulit dan seolah-olah menemui jalan buntu.

Atas invasi Rusia kepada Ukraina, Rusia pun menerima berbagai sanksi ekonomi dari berbagai negara. Sanksi tersebut merupakan kebijakan pemimpin dunia untuk menekan Presiden Vladimir Putin agar menghentikan peperangan itu. Sanksi tersebut dijatuhkan oleh Amerika Serikat (AS) dan negara Uni Eropa. Termasuk beberapa negara lain yang ikut menjatuhkan sanksi ekonominya. Indonesia pun menjadi bagian dari 141 negara yang memberikan suara bulat untuk meminta Rusia agar mengakhiri serangan di Ukraina, hal itu sebagaimana disampaikan Indonesia dalam sesi darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beberapa waktu lalu.

Nilai ekspor Indonesia mencapai USD 158,97 miliar atau setara Rp2.278 triliun pada 2021 lalu. Jumlah itu didapat dari ekspor Indonesia ke China dengan nilai USD 51,11 miliar, dari Amerika Serikat pun turut menyumbang perolehan nilai ekspor kita sebesar USD 25,77 miliar. Lalu Jepang dan India berada di urutan selanjutnya dengan nilai ekspor masing-masing sebesar USD 16,88 miliar dan USD 13,06 miliar. Kemudian, nilai ekspor ke Malaysia sebesar USD 10,64 miliar. Eksport Indonesia pun melonjak ke Uni Eropa dari 16,5 miliar euro tahun lalu. Dimana diketahui Indonesia menjadi negara subtitusi impor energy bagi negara-negara Eropa tatkala Uni Eropa mengalami krisis energy akibat ditahan oleh Rusia.

Ketergantungan eksport Indonesia terhadap Amerika dan Eropa masih cukup besar dan berpotensi untuk ditingkatkan. Namun upaya untuk menemukan harga BBM lebih murah harus dijadikan pedoman kebijakan kita. Walau pembelian BBM ke Rusia akan berpengaruh terhadap transaksi perdagangan kita, akan tetapi tekanan anggaran APBN terhadap subsidi yang digelontorkan pun tak kalah pentingnya. Di sisi lain, India dan China justru menjadi pembeli terbesar minyak Rusia. Bahkan, kedua negara itu membeli lebih 50% dari semua kuota ekspor minyak lintas laut Rusia. Indonesia jangan hanya mengandalkan solidaritas terhadap Amerika dan negara Eropa yang justru membuat kita membeli BBM dengan harga yang mahal disaat Rusia justru mendiskonnya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...