Kamis, 19 Januari 2023

KEBOHONGAN YANG TERUS DIULANG-ULANG DAN DISEBARKAN SECARA UMUM DAPAT MENJADI PERSEPSI KEBENARAN DITENGAH MASYARAKAT

7/10/2022

KEBOHONGAN YANG TERUS DIULANG-ULANG DAN DISEBARKAN SECARA UMUM DAPAT MENJADI PERSEPSI KEBENARAN DITENGAH MASYARAKAT
Penulis : Andi Salim

Bohong adalah pernyataan yang salah dibuat oleh seseorang dengan tujuan pendengar percaya. Orang yang berbicara bohong dan terutama orang yang mempunyai kebiasaan berbohong disebut pembohong. Garis antara kebohongan dan kebenaran sangatlah tipis batasannya.

Manusia yang berbohong dalam konteks hubungan sosialnya bisa memiliki tujuan untuk kebaikan atau keburukan, Berbohong juga kadang digunakan sebagai sarana untuk menyelamatkan muka, agar kita tidak berada di posisi yang merugikan diri kita sendiri.

Orang yang yang melakukan kebohongan sebenarnya bisa jadi karena tak ingin mengecewakan orang lain, ingin disukai, dihargai atau disegani, yang membuat orang lain terkesan. Maka seseorang berbohong dan merugikan pihak lain, sebenarnya tak ada maksud dan tujuan untuk menyakiti orang lain.

Namun, persepsi tunggal semacam ini sudah tidak relevan lagi, sebab bisa jadi berbohong dan menyiarkan kebohongannya merupakan cara untuk menyelamatkan diri atau menutupi kesalahan atau malah mengambil manfaat atas kebohongan yang dilakukan seseorang.

Berbohong memang dapat menyelamatkan orang lain dari keadaan bahaya yang mengancam jiwanya. Kebohongan seperti ini dapat dilakukan dalam situasi keadaan genting. Namun kebohongan yang saat ini marak ditengah masyarakat adalah merupakan kesengajaan yang disebarkan oleh seseorang atau kelompok tertentu untuk mendatangkan keuntungan bagi kelompok dan barisannya.

Tujuan berbohong yang semula sederhana dan dangkal namun ada saja keburukan pada dampak kerusakan yang diakibatkannya, kini malah menjadi hal yang krusial dilakukan oleh oknum dan pihak tertentu, demi mencapai tujuan apa yang menjadi target mereka. Dimana sasarannya adalah menghimpun pendukung kebohongannya sebanyak mungkin untuk selanjutnya mengadakan perlawanan terhadap kepentingannya yang terhambat atau demi ruang masuknya aspirasi kelompok mereka.

Maka saat ini upaya itu seakan menjadi hal yang pasaran, dan mudah sekali ditemukan dimana-mana, bahkan pada ruang2 publik dan keagamaan pun hal itu masih dapat terdengar sehingga hiruk pikuk dari pihak yang memanfaatkan ruang ibadah dan sarana umum agar tidak difungsikan sebagai sarana Politik yang sarat akan kebohongan dan mengarahkan kebohongannya itu untuk memberikan efek tekanan kearah pemerintah yang berkuasa saat ini.

Sebenarnya siapa pun memiliki hak menggunakan ruang publik untuk mengekspresikan dirinya secara bebas. Tak terkecuali sarana umum sekalipun. Akan tetapi, harus mengedepankan nilai-nilai keadaban sosial, demokratis, dan keadilan. Oleh sebab itu, ruang publik harus bebas dari aksi intimidasi dan persekusi yang menimbulkan ketakutan bagi kelompok lain serta tidak diarahkan sebagai politik inkonstitusional.

Sudah menjadi hal umum, ketika seseorang berbohong dalam sebuah hal tertentu, maka dia akan berbohong tentang hal lain. Ketika dia berbohong pada suatu kesempatan maka dia akan berakhir pada kebohongan lain di lain kesempatan pula. Bahkan kebohongannya kemudian semakin membesar dan meluas, sehingga seakan menjadi sebuah normalitas ketika memasuki musim politik. Ragam info yang disebarkan kerap kali tidak sesuai dengan fakta. Kebohongan informasi ini dikenal dengan hoax.

Ditengah masyarakat yang masih kekurangan pengetahuan dari miskinnya akses informasi publik, tentu hal itu sangat mudah dilakukan oleh para pembohong dan politikus busuk yang serakah akan kekuasaan, sehingga mereka dengan mudahnya melakukan kebohongan, bahkan hal itu diulang-ulang secara terus menerus sehingga menjadi suatu persepsi kebenaran Dimata masyarakat yang awam.

Dengan mengetahui manfaat-manfaat kebohongan tersebut, tidak berarti kita disarankan agar suka dan menghalalkan kebohongan. Manfaat dari berbohong memang bersifat sangat kontekstual. Semua itu tergantung pada situasi dan keadaan yang terjadi serta tujuan pelakunya.

Jika seseorang dengan sengaja berbohong dan bertujuan merugikan orang lain atau masyarakat, maka tindakan itu tidak disarankan dan sebaiknya kita menghindari orang tersebut, walau didengungkan dari suara yang merdu dan nikmat untuk didengar. Sebab kebohongan tetaplah kebohongan, dan perbuatan itu sungguh tidak terpuji dari siapapun yang melakukannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...