Rabu, 18 Januari 2023

KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT YANG BERORIENTASI KEMANDIRIAN BANGSA

31/10/2022

KETAHANAN EKONOMI MASYARAKAT YANG BERORIENTASI KEMANDIRIAN BANGSA
Penulis : Andi Salim

Keadaan Pendemi Covid -19 berdampak terhadap berbagai hal dalam kaitannya dengan aktivitas ekonomi masyarakat. Pergerakan masyarakat menjadi terhambat yang berdampak pada melambatnya pergerakan atau arus ekonomi berupa barang dan jasa. Jika dilihat pada transaksi barang dan jasa yang terjadi ditengah masyarakat kalangan bawah saat ini.

Adapun yang berprofesi sebagai pekerja harian lepas, khususnya pedagang kali lima dan ojek online tetap menjadi sulit dan mengalami hal yang sama oleh karena hampir seluruh kegiatan mengalami penurunan. Sehingga mencari penghasilan sangat sulit bagi mereka. Kondisi ini mengancam kemampuan keluarga dalam memenuhi hampir seluruh kebutuhan pokoknya

Pernyataan yang disampaikan Kementerian Perindustrian dalam melakukan pemetaan terhadap sektor-sektor industri yang terdampak Covid-19. Secara umum, hampir semua sektor industri terkena dampaknya, sehingga perlu diberi perhatian lebih. Menperin menyampaikan hal itu pada rapat kerja virtual bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta pada tanggal 7 April 2020.

Industri dalam negeri yang memiliki kemampuan untuk mendukung penanganan Covid-19, antara lain industri Alat Pelindung Diri (APD). Namun selanjutanya Menteri menambahkan, akibat penyebaran Covid-19 yang cukup luas, membuat beberapa sektor industri terdampak sehingga mengakibatkan beberapa permasalahan lain, diantaranya adalah kontrak pembayaran yang tertunda.

Jika dilihat dari situasi itu, tentu terkesan bahwa sektor perindustrian kita seakan mati gagasan dan mengalami pembiasan atas orientasi perindustrian yang semestinya berpijak pada kegiatan real yang terjadi pada masyarakat saat ini. Sebab secara rasional kita dapat memperhitungkan aspek yang mendasar, bahwa pandemi ini bukan suatu keadaan matinya usaha, atau kegiatan ekonomi masyarakat.

Sasaran pandemi hanya menyasar pada kesehatan manusia dan mengancam pelaku usahanya, sehingga dirasakan seakan-akan berdampak langsung kepada aktifitas kegiatan usaha ekonomi masyarakat yang mengalami kelesuan, namun jika kita simak lebih jauh, maka penyebabnya adalah kebijakan pembatasan PSBB dan aturan kesehatan dalam penyelenggaraan kegiatan masyarakat tersebut.

Kita dapat saja mendengarkan pernyataan dan pendapat Mentri Perindustrian dalam hal ini, namun bagaimanapun substansi pokok yang menjadi persoalan lemahnya kegiatan masyarakat itu bukan lagi hal baru sebagaimana yang disampaikannya, sebab sebelum pandemi saja kegiatan ekonomi yang berbasis kemasyarakatan memang belum terlihat hasilnya. Lemahnya kegiatan industri dan UKM itu alasannya jelas, karena kurangnya modal usaha yang terus terkuras dan polemik itu pun membuat perusahaan pinjaman finansial berbasis teknologi (fintech) menjadi salah satu alternatif para pebisnis dan usahawan negri ini.

Semestinya ada upaya dan strategy dari pemberlakuan PSBB dan aturan kesehatan yang dimungkinkan secara khusus bagi penerapan kegiatan UMKM, industri-industri sebagai bentuk dari sektor ketahanan pangan dan bidang ekonomi lain yang berasal dari masyarakat, sebab jangankan suasana pandemi seperti saat ini, bahkan sebelumnya pun tidak pernah sampai pada akar rumput yang menyeluruh sebagai geliat kemandirian layaknya suatu ketahanan ekonomi masyarakat. Sebab pengucuran anggaran APBN dalam hal yang satu ini, serta demi memasok lajunya sektor ini bukan dengan sedikit anggarannya.

Menyatukan persoalan kesehatan dan lemahnya kegiatan masyarakat, tidak dapat dicampur adukkan sebagai alasan atas lemahnya kinerja dari suatu sektor dari kementrian tertentu, sebab jika hal ini terus menerus diberikan dan diterima masyarakat sebagai sikap Excuse / permakluman, maka rakyatlah yang menjadi tumpuan korban terakhir atas ketidakmampuan seorang Mentri untuk melakukan upaya kebangkitan dari arus pelemahan pada suasana pandemi saat ini.

Harus ada upaya terobosan yang tidak biasa sebagai pemecah kebuntuan dan pelemahan dari keadaan pandemi ini, sebab semestinya kegiatan ekonomi bisa dibedakan dengan penanganan Covid-19, walau kedua-duanya membutuhkan imunitas yang kuat, namun perlakuan dan penanganannya sungguh sangat berbeda pula, sehingga mustahil menjadi alasan yang sama pada kendalanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...