Rabu, 18 Januari 2023

MENIMBANG PERASAAN SEBANGSA UNTUK MENAHAN UCAPAN YANG MENYAKITKAN

5/11/2022

MENIMBANG PERASAAN SEBANGSA UNTUK MENAHAN UCAPAN YANG MENYAKITKAN
Penulis : Andi Salim

Gotong Royong adalah tindakan sosial untuk melakukan segala sesuatu secara bersama-sama guna mencapai suatu hasil yang diperoleh melalui musyawarah yang disepakati tanpa memandang status sosial dan identitas personal apapun yang menjadi fakta. Sedangkan solidaritas adalah bentuk keadaan bagi mereka dikaruniai kehidupan yang sudah terbilang lumayan, baik dalam hal ekonomi yang dianggap mampu dan lebih dari terjamin, serta lebih meninjau kepada hal-hal yang lebih spesifik dalam aspek kebutuhan hidup mereka. Dari hal itu diharapkan agar mereka yang lebih mampu untuk melakukan tindakan bergotong royong dan memberikan uluran tangannya secara terbuka agar membantu warga yang membutuhkan bantuan kemanusiaan.

Sikap diatas tentu saja dilandasi dari saling pengertian, menghormati, menghargai serta menyediakan diri untuk mendengarkan dan memandang perlu, termasuk mengemukakan pendapat dari segala hal yang bersifat musyawarah yang bertujuan untuk mengambil keputusan bersama demi tujuan kebersamaan pula. Sehingga musyawarah dapat di artikan suatu upaya dari semua pihak yang dengan sikap rendah hati demi memecahkan sekaligus mencapai solusi persoalan untuk memperoleh jalan keluar dalam menentukan suatu keputusan serta menuntaskan atau mengakhiri suatu persoalan demi meningkatkan kualitas kehidupan.

Kita sering mendengar istilah Ego sektoral, sikap ini muncul setelah adanya suatu kelompok yang mengalami tekanan atau keinginan tertentu yang bertujuan menggalang kekuatan demi memperoleh keuntungan terhadap pihak lain, baik secara ekonomi atau kekuasaan. Perbedaan visi, misi serta orientasi masing-masing yang menyebabkan memunculkan kompetisi antar sektor yang menajam. Sehingga sektor tertentu akan memandang sektor lain tidak lebih penting dari sektornya. Istilah ego sektoral sering muncul ditengah kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini. Hal ini dipicu oleh adanya kelompok tertentu yang lebih cenderung mengambil sikap yang merasa lebih kuat dari kelompok lainnya sehingga menciptakan benturan kepentingan.

Tentu saja gagasan untuk membangun ego sektoral ini harus dihentikan oleh siapapun yang sadar pada persatuan dan keutuhan bangsa, sebab mereka yang bertujuan merusak persatuan serta kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara menyebarkan kebencian atau permusuhan dengan menampilkan sikap yang tidak sesuai dengan tujuan kebersamaan serta saling menghormati diantara sesama elemen bangsa dalam iklim kebhinekaan yang sejak lama terbangun, akan dianggap sebagai musuh bersama, apalagi sampai kepada upaya menggantikan ideology lain dari tegaknya Pancasila yang selama ini telah berdiri kokoh sejak dahulu kala dan terbukti mempersatukan segenap kepentingan bangsa kita.

Jika sikap saling menghormati perbedaan dan penolakan atas fakta kebhinekaan itu terus dikumandangkan, maka tentu saja persatuan dan kesatuan tidak lagi berdiri tegak, lalu kesepakatan apa yang dapat kita peroleh sekiranya kita saling menekan dan menampilkan sikap untuk lebih mendahulukan diri sendiri atau kelompok yang merendahkan dan menafikan kehadiran kelompok atau individu lainnya, serta tidak lagi memandang adanya kesepahaman demi kepentingan bersama. Tentu saja segala hal akan terpecah dan tidak lagi dapat hidup didalam wadah NKRI ini secara bersama-sama, bahkan ujaran dan sikap dari masing-masing pun cenderung akan menyakitkan dan saling merendahkan antara satu dengan lainnya.

Salah satu modal penting dalam mewujudkan Indonesia yang damai, maju dan modern, adalah dengan mewujudkan sikap anti radikalisme dan bergotong royong dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Dengan mewujudkan persatuan dan kesatuan itu diperlukan guna membatasi ruang gerak masyarakat dari unsur perpecahan dan menemukan pendapat yang berbeda namun tetap dalam koridor memperkuat Ukhwah wathoniah yang bertujuan mementingkan wujud kebersamaan serta sikap solidaritas bersama. Tentu upaya ini akan turut memperkuat dan mempererat tali persaudaraan serta sikap Toleransi ditengah masyarakat saat ini.

Dalam situasi Pandemi Covid-19, semestinya menjadi sikap keprihatinan bersama bahwa berkaitan sikap Toleransi itu semakin terwujud bahwa tidak seorang pun atau bahkan satu kelompok pun yang mampu menyelesaikan persoalan untuk menekan arus penyebaran covid-19 ini, kecuali dengan cara menyadarinya bersama demi memutus penyebaran pandemi ini. kerukunan umat beragama, serta toleransi budaya atas etnis, suku dan lainnya, memang mudah diucapkan akan tetapi sangat sulit dilaksanakan. Dengan ketulusan dan keikhlasan hati, semua elemen bangsa kita harus upayakan agar hal ini bisa direalisasikan.

Sikap toleransi yang tumbuh dari keberagaman masyarakat menjadi keniscayaan di Indonesia yang majemuk dan terdiri dari berabagai macam suku bangsa. Toleransi adalah sifat atau sikap dari mereka yang toleran terhadap manusia yang lain untuk saling menghormati dan menghargai, baik antar individu maupun antar kelompok di masyarakat. Sebab toleransi merupakan bentuk akomodasi dalam prilaku interaksi sosial. Manusia beragam secara sosial tidak bisa menafikan bahwa mereka harus bergaul bukan hanya dengan kelompoknya sendiri, tetapi juga dengan kelompok berbeda agama sekalipun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...