Senin, 16 Januari 2023

PERPECAHAN ATAS PERSATUAN YANG LABIL ITU MENJADI KENISCAYAAN


13/11/2022

PERPECAHAN ATAS PERSATUAN YANG LABIL ITU MENJADI KENISCAYAAN

Penulis : Andi Salim

Indonesia sebagai negara yang mempunyai banyak keberagaman dan perbedaan perlu mempunyai persatuan dan kesatuan. Perbedaan yang ada di Indonesia, antara lain agama, suku, etnis, budaya bahasa, maupun adat istiadat. Hal itu menjadi penting bagi segenap warga negaranya agar memiliki sikap persatuan dan kesatuan antar anggota masyarakat demi keutuhan bangsa dan negara ini. Tanpa adanya rasa persatuan yang mengikatkan diri kedalam kesatuan, bangsa Indonesia mustahil bisa utuh dan tidak terpecah.

Terdapat elemen yang mudah untuk disatukan atau mengikatkan diri secara sadar dan sukarela, namun ada juga bagian yang sulit untuk dipersatukan oleh karena prinsip-prinsip tertentu agar menjadikannya pada tempat atau kedudukan porsi ideal sebagai alas persatuan yang disepakati. Pengetahuan dan wawasan kebangsaan tentu dapat memberikan jaminan atas tercapainya kepentingan nasional baik ke dalam maupun keluar. Hal ini berarti bahwa Wawasan dan pengetahuan terhadap nalai-nilai Kebangsaan memberikan gambaran dan arah yang jelas bagi kelangsungan hidup bangsa, sekaligus perkembangan kehidupan bangsa dan Negara di masa depan.

Walaupun agama mengajarkan kasih sayang antar sesama, namun konflik antar agama yang terjadi ditengah-tengah masyarakat, dan maraknya aksi teror dan kekerasan, serta pertikaian yang terjadi hanya karena berbeda pandangan, keyakinan, mashab-mashab yang dipertentangkan pada sesama pemeluknya sebagai friksi internal, hal itu sangat sulit untuk tidak mengkaitkannya dengan agama dengan segala perbedaannya. Sehingga orang yang berpikir secara sederhana menganggap bahwa agama menjadi penyebab pertikaian dan sulitnya dipersatukan, baik sebagai kerangka persatuan berbangsa mau pun kemauan untuk berintegrasi yang berdasarkan pada sumber hukum kenegaraan.

Menjadikan hukum dan Undang-undang dasar negara sebagai landasan ideologis merupakan unsur terpenting sebagai pijakan terhadap falsafah hidup berbangsa. Mengutip pernyataan yang disampaikan oleh wakil presiden melalui KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin tidak menginginkan pelaksanaan pemilu umum (pemilu) menjadi sumber perpecahan. Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan dalam acara Peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat, Selasa (25/2/2020).

Menurutnya, pemilu bukan tujuan dalam demokrasi, melainkan hanya sebuah proses. Sedangkan tujuan hakiki dari pemilu adalah menyejahterakan rakyat dan memajukan negara. Namun pada kenyataannya, banyaknya aspirasi dan keikutsertaan masyarakat pada penyelenggaraan pemilu, Pilpres, Pilgub dan pemilihan kepala daerah baik kabupaten atau kota, menciptakan ruang publik semakin terkotak-kotak dimana mereka hadir dan membelah diri kedalam faksi dan kelompok dari barisan pendukungnya masing-masing.

Belum lagi tuntutan pemekaran wilayah baik ditingkat provinsi atau kabupaten kota yang terus dimohonkan dari berbagai daerah, tentu hal ini semakin membuka ruang2 perpecahan dan perbedaan yang substansinya tidak lagi terikat bahkan sudah terpisah dari daerah lama. Hadirnya kelompok-kelompok yang menamakan dirinya sebagai Relawan, lalu ditindaklanjutinya perubahan kelompok tersebut kedalam Organisasi Masyarakat atau Lembaga swadaya masyarakat yang menambah kepadatan jumlah faksi yang elemen tertentu, hal ini akan berpotensi menunjang kearah perpecahan dan merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk dicermati.

Memang tidak lagi mudah untuk sekedar bicara persatuan dan kesatuan, disaat ambisi para pemegang sumber-sumber aspirasi masyarakat ini tidak mengendalikan diri dan kelompoknya agar tertib dan menjunjung tinggi persatuan serta berpegang teguh pada integritas kebangsaan. Sehingga kepentingan apapun yang dimunculkan sebaiknya tetap berpegang pada nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa, sekalipun kekalahan memang menjadi fakta yang tidak terhindarkan dalam pemilihan atau kontestasi yang memang disediakan dalam iklim demokrasi saat ini.

Semoga pemahaman akan pentingnya rambu-rambu kebangsaan dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan itu, tidak rusak atau dirusakkan oleh mereka yang hadir demi hegemoni kekuasaan dari semaraknya pesta demokrasi yang membahana ditengah masyarakat kita. Sehingga bagi partai politik dan insan politik, silahkan saja mengambil suara mereka namun rawatlah persatuan dan kesatuan bangsa ini demi mereka pula.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...