Senin, 16 Januari 2023

SOSOK KEREMPENG INI MENGUNDANG BANYAK HARAPAN BANGSA INDONESIA


SOSOK KEREMPENG INI MENGUNDANG BANYAK HARAPAN BANGSA INDONESIA

23/11/2022

Penulis : Andi Salim

Presiden Jokowi saat ini menjabat pada periode keduanya, sejak 2014 yang lalu dimana beliau menjabat dan memenangkan pilpres waktu itu. Tentu banyak pihak yang kecewa atas kemenangannya, sebutan kerempeng yang disematkan seolah-olah sosoknya kekurangan gizi, bahkan ada yang mengucapkan secara lantang jika beliau yang dikatakan tidak memiliki pengalaman dalam penguasaan sektor tentu akan menghancurkan republik ini dan sebutan antek PKI pun tersematkan dari penampilannya yang bersahaja dan sederhana.

Para pihak yang kecewa itu memandang pesimis dan terus menyuarakan kebenciannya hingga ke dunia medsos, bahkan kelompok mereka dilabeli dengan sebutan Kampret yang kita kenal hingga saat ini. Walau Jokowi sudah mengantongi pengalaman sebagai walikota solo dan Gubernur DKI, namun hal itu justru menjadi isu untuk menjatuhkannya, yang dianggap muntungan karena tidak menghabiskan periode masa jabatannya selaku Gubernur DKI pada waktu itu

Tentu saja ada pihak yang mendanai dan mendorong keberanian masyarakat yang membencinya, para pihak itu terbagi menjadi beberapa golongan, sebut saja kelompok penguasa rezim lama dengan kroninya, pihak broker yang selama ini menikmati keuntungan dari transaksi negara kepada negara lain, dan persoalan kapling kekuasaan yang selama ini menjadi tradisi atau pihak oposisi yang menginginkan kemenangan yang akhirnya pupus dari pahitnya kekalahan pada pilpres 2014 dan 2019 lalu.

Kita masih ingat betapa sulitnya mengcounter isu 2019 ganti presiden, ditengah merebaknya label PKI yang disematkan kearah beliau, bahkan para pecundang itu terus meniupkan kebenciannya melalui mimbar keagamaan yang memanfaatkan para tokoh agama untuk terlibat dalam dunia politik hingga bergerak dengan berbagai isu yang hilir mudik tanpa henti pada pemberitaan media sosial tanpa ada yang mampu menghentikannya oleh karena UU kita tidak membatasi kebebasan atas ungkapan penghinaan sekalipun terhadap Presiden

Akan tetapi, lambat laun angin pujian pun menerpa dirinya, pujian sebagai pekerja keras, sosok yang jujur dan pintar pun tersemat kepadanya, hal itu justru berawal dari piha asing yang berkali-kali menawarkan kompensasi pada investasi PMA yang telah lama bermain api di Indonesia, sikapnya yang kekeh dan kokoh itu selalu tak membuatnya bergeming sedikit pun, padahal begitu banyak tawaran yang menggiurkan jika sekedar untuk memperkaya dirinya, sebab ada beberapa mantan presiden kita begitu banyak hartanya diluar negri seumpama di bank Swiss atau bank Asutralia, yang mungkin saja dari kompensasi perpanjangan ijin kegiatan penambangan di Indonesia.

Beliau yang tidak ingin mempermalukan sekaligus terus memaksa semua pihak untuk jujur terhadap pengabdian akan bangsa dan negara ini, malah berbalik menyerangnya, seakan tidak tahu malu, maka tentu saja hal itu memaksa segenap rakyat dan bangsa ikut menjadi benteng guna mempertahankan kredibilitasnya sebagai presiden. Jokowi pun dibela oleh masyarakat dan bangsa Indonesia yang berkepentingan agar pemerintahan ini tetap stabil dan memiliki legitimasi yang kuat.

Melalu media sosial dan pembentukan ormas yang tidak terhitung lagi berapa jumlah pastinya, rakyat rela membela sosok yang disebut kerempeng ini, bahkan memunculkan wacana untuk masa jabatan Presiden hingga 3 periode. Walau hal itu telah dibatasi Undang-undang, hal itu demi mengamankan masa depan dan kekhawatiran akan kepemimpinan nasional yang kembali rawan dimanfaatkan oleh pihak-pihak atau kelompok yang mementingkan diri sendiri serta naiknya besaran korupsi atas APBN yang tidak maksimal untuk pembangunan Indonesia.

Merasa kurang mendapat dukungan masyarakat, pihak pembenci itu pun sengaja membuat heboh atas perhelatan capres 2024 yang saat ini mulai marak ditengah wabah covid-19 yang mencekam, serta muncul pula penggalangan kekuatan agar beliau menjabat tiga Periode, namun hal itu telah berulangkali ditolaknya dengan alasan sebagai sikap kepatuhan akan konstitusi yang beliau junjung untuk menjadi contoh bagi regenerasi kepemimpinan yang akan datang, sepatutnya hal itu dimaklumi oleh kita semua, bahwa masa jabatan dua periode itu harus dipatuhi sekalipun rakyat tetap menginginkannya. Sebab jika contoh itu tidak datang darinya saat ini, tentu tidak akan pernah lagi ada yang mau mencontohkannya, dimana bangsa kita memang sangat sedikit yang bersedia melakukan contoh semacam itu.

Akhir kata, penulis ingin menyampaikan bahwa secara tidak langsung Jokowi dapat kita sebut sebagai sosok bapak bangsa dan Negarawan sejati yang patut dijadikan contoh bagi kepemimpinan generasi yang akan datang. Pada ulang tahunnya yang ke-60 ini, kami haturkan selamat dan sukses serta panjang umur demi kepedulian hingga usai masa jabatan periode ke dua ini. Walau melalui ungkapan sesederhana ini, meskipun pihak Toleransi Indonesia belum sekalipun bertatap muka secara langsung, akan tetapi kami tetap bangga dan bersyukur serta berterima kasih kepada Allah SWT, yang telah menganugerahkan Jokowi kepada kami putra-putri bangsa yang telah menjadikannya presiden Indonesia.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...