Rabu, 18 Januari 2023

WASPADAI AJAKAN SOLIDERITAS ATAS NAMA APAPUN YANG BERTUJUAN MELEMAHKAN NKRI


6/11/2022
WASPADAI AJAKAN SOLIDERITAS ATAS NAMA APAPUN YANG BERTUJUAN MELEMAHKAN NKRI

Penulis : Andi Salim

Sejatinya Invasi adalah tindakan militer yang terdiri atas pasukan bersenjata dari satu entitas geopolitik yang memasuki wilayah yang dikendalikan oleh entitas lain. Pada umumnya invasi ini dijalankan dengan tujuan menaklukkan wilayah atau mengubah pemerintah yang sudah mapan. Invasi juga bisa diartikan sebagai pergerakan pasukan ke suatu wilayah, biasanya dalam serangan musuh yang merupakan bagian dari perang atau bentuk imperialisme suatu konflik.

Jika selama ini kita hanya berfikir bahwa invasi militer adalah satu-satunya cara untuk menduduki wilayah atau kekuasaan suatu negara, kiranya pendanaan itu tidak lagi relevan pada iklim global dan sudah dianggap sebagai momok yang usang, sebab bagaimana tidak, pihak asing dan strata hubungan internasional akan menghalangi hal itu tentunya. Namun dibalik itu semua terdapat bentuk lain yang lebih menakutkan dan secara lambat bergerak bagaikan jamur pada musim hujan.

Bentuk invasi penyusup yang tak kalah mengkhawatirkan adalah invasi agama dan budaya, cara ini selalu ampuh dan hampir pasti dapat melumpuhkan negara sasaran yang menjadi tujuan dari pergerakan yang lambat namun pasti ini. Sebab cara ini dianggap lebih mudah dan serangan serta tekanannya tanpa disadari sangat ampuh dan efektif selain solusinya yang bergerak tanpa mengeluarkan setetes darah pun serta melekat bagi bangsa yang ingin dikuasainya.

Oleh karenanya, penulis ingin mengajak seluruh elemen umat beragama bersatu untuk melawan kelompok yang mengatasnamakan agama dan budaya ini untuk melawan gerakan penindasan semacam ini. Invasi agama dan budaya dirasakan jauh lebih berbahaya daripada invasi militer yang selama ini diketahui oleh masyarakat, termasuk mengembangkan sikap solideritas antar sesamanya untuk mendapatkan militansi demi efektifitas pergerakannya.

Sebut saja aksi sebagaimana yang dilakukan ISIS atau jaringan teroris yang selalu menyeret agama tertentu, sudah nyata bahwa pergerakan mereka akan dikaitkan dengan solideritas keagamaan yang pada akhirnya menarik masyarakat untuk ikut mengembangkannya ditanah Indonesia, mereka akan masuk melalui jaringan keagamaan yang terdapat pada ruang-ruang formal maupun informal yang lambat laun akan muncul sebagai bentuk penentangan terhadap eksistensi negara dan NKRI pula.

Semestinya seluruh umat beragama di Indonesia mewaspadai akan hal adanya invasi spiritual dan intelektual yang dilakukan ISIS dan kelompok lainnya yang secara masif mengarahkan perjuangannya ke Indonesia demi satu tujuan yaitu menjadikan Indonesia wilayah yang bisa dikuasai oleh mereka.

Walau derajat kerukunan antar umat beragama itu telah menjadi pilar penting bagi tegaknya Toleransi dan kerukunan nasional bangsa Indonesia yang majemuk. Namun kondisi saat ini mulai terganggu dan tergoyahkan sebagai akibatnya, kerukunan keagamaan baik di kota besar atau pun didaerah dan juga kerukunan nasional mulai goyah. Dan tidak mustahil pada suatu waktu, jika tidak ada upaya pencegahan dan perlawanan akan hal ini, konflik-konflik akan terjadi yang berdampak pada disintegrasi bangsa. Hal demikian terjadi karena muncul arus baru yang melakukan invasi bahkan agresi spiritual dan intelektual.

Gerakan Bela Negara dan Bela Agama sangat perlu mengambil bentuk penguatan wawasan kebangsaan agar menjadikan sikap nasionalisme yang tinggi adalah bentuk pertahanan yang mutlak diperlukan, sehingga tidak perlu mengalahkannya demi solideritas keagamaan dan budaya, walau hal itu dirasakan sebagai hal yang penting pula. Oleh karenanya menolak berbagai gerakan invasi baik budaya atau pun agama, adalah demi mempertahankan pengakuan kedaulatan atas NKRI dan kedaulatan negara.

Sehingga beragama itu tetap duduk sebagai sarana spiritual masyarakat yang apabila di ibaratkan sebuah rumah tangga, kita perlu meninggikan aspek spiritual terhadap Tuhan yang maha esa demi memenuhi unsur kebathinan dan keyakinan selaku manusia yang bertuhan, akan tetapi tidak menjadi serta merta hilangnya penguasaan atas apa yang menjadi hak baik atas rumah dan segala harta benda yang dimiliki para penganutnya, artinya jangan menganut keyakinan apapun yang justru menyebabkan hilangnya rasa kecintaan akan bangsa dan negara kepada NKRI yang semestinya menjadi hak kita bersama.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...