Kamis, 23 Februari 2023

DIMENSI PERSAUDARAAN SEIMAN SEMESTINYA MENJAGA KESEIMBANGAN BAGI TATANAN BERBANGSA DAN BERNEGARA


14/03/2022

DIMENSI PERSAUDARAAN SEIMAN SEMESTINYA MENJAGA KESEIMBANGAN BAGI TATANAN BERBANGSA DAN BERNEGARA
Penulis : Andi Salim
Sesungguhnya terlalu luas jika kita menarik segala kesimpulan untuk dijadikan suatu pijakan demi memperoleh kesamaan pandang dari berbagai perbedaan yang ada ditengah masyarakat kita, namun perlu digaris bawahi bahwa islam bukanlah elemen oposisi yang semestinya ditarik-tarik pada kepentingan politik apapun, walau dibalik hal itu dibutuhkan kehadirannya dalam mengentaskan berbagai persoalan bangsa ini.
Disetiap langkah kebersamaan untuk membangun sebuah kebangsaan yang mengedepankan corak hidup demokratis tentu kita semua merasakan hal yang tidak mudah menjaga haluan tersebut sebagai dinamika yang tetap utuh, apalagi unsur-unsur yang bersifat mengikat atas segala komponen dari setiap perbedaan itu menjadi ternodai oleh karena adanya fanatisme dari banyaknya keyakinan yang berbeda.
Namun kita bukanlah sebuah bangsa yang mudah untuk dikebiri dan dikungkung dalam suatu tekanan dari berbagai fanatisme tersebut, sehingga begitu mudah untuk di dikte, apalagi dipaksa pada suatu kongklusi tertentu. Maka tentu saja diperlukan banyak upaya kebersamaan agar terciptanya saling menghargai dan menghormati dengan sewajarnya dilakukan kepada setiap elemen yang memiliki kepentingan untuk tetap bersatu dibawah payung 4 pilar kebangsaan.
Oleh karenanya, marilah kita jaga persatuan itu agar menegakkan sendi-sendi yang kokoh dengan cara membangun jembatan kebhinekaan kearah tujuan bersama, dari apa yang kita sebut sebagai sikap TOLERANSI, agar saling menghormati, saling menghargai serta memberikan peluang bagi berkembangnya komponen kekuatan nasionalisme, demi supaya generasi muda nantinya memperoleh atmosfer yang damai serta memiliki sikap patriotisme bangsa di bumi indonesia yg kita cintai ini.
Persaudaraan pada sikap fanatisme dari suatu keyakinan yang sama, semestinya diartikan sebagai tindakan sosial dari suatu komunitas bersama, dalam arti melakukan upaya sebagai gerakan kemanusiaan yang merupakan perilaku kolektif dengan ditandai kepentingan bersama dari tujuan jangka panjangnya untuk mengubah atau mempertahankan masyarakat atau kelompok dari elemen-elemen yang ada di dalamnya. Sebab unsur ritual, spiritualitas dan sosial semestinya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pokok-pokok sebuah ajaran.
Maka segala konsep itu persaudaraan dan solidaritas tersebut, tentu akan memunculkan ide untuk menimbulkan dampak positif serta mengajak kepada perubahan dari orang-orang yang berintegrasi ke dalam proses kemajuan dari prilaku sosial itu melalui aksi solideritas yang tentu saja tidak sebatas wilayah suatu negara, akan tetapi merambah pada ajakan lintas negara dengan maksud menegakkan persaudaraan seiman atau bahkan menuju sebutan solidaritas transnasional.
Dengan demikian, gerakan-gerakan sosial itu merupakan wahana yang memungkinkan dibangunnya upaya bersama agar ikut mempengaruhi perjalanan dari terbentuknya sebuah kebijakan atau peristiwa kemanusiaan lain, yang diwujudkan melalui organisasi dan tindakan formal lainnya. Oleh karenanya, secara tidak langsung mereka menanamkan fanatisme kelompok itu demi kekuatan global dan luasnya jangkauan penyebarannya.
Berbeda dengan Negara, dimana Negara berdiri diatas kelembagaan-kelembagaannya, yang mana setiap lembaga negara terkadang dibentuk berdasarkan kekuasaan oleh konstitusi, serta fungsi dan kedudukan atau hierarki lembaga itu sendiri yang terbentuk secara definitif serta merupakan alat-alat kelengkapan dari suatu negara atau yang lazimnya disebut sebagai kedudukan lembaga negara, yaitu institusi-institusi yang dibentuk guna melaksanakan fungsi-fungsi dari kehadiran suatu negara.
Maka pada konsep kerakyatan dapat dipahami bahwa rakyat adalah merupakan bagian dari kelengkapan suatu negara atau unsur penting dari suatu negara, dimana melalui kewenangan yang didelegasikan kepada pemerintahannya untuk dapat mengatur tatanan kehidupan rakyatnya yang terdiri dari beberapa orang, serta mengikuti ideologi yang sama dan tinggal di daerah dibawah pemerintahan yang sama pula, termasuk mempunyai hak dan kewajiban konstitusi yang sama yaitu untuk membela keutuhan negaranya bila diperlukan.
Dalam hal fungsi masyarakat adalah untuk mencapai tujuan dari individunya secara bersama. dimana dengan fungsi ini untuk dapat mengatur hubungan antar masyarakat sebagai sistem sosial yang mana fungsi tersebut tercermin dalam penyusunan suatu skala prioritas dari berbagai tujuan yang hendak dicapainya. Sedangkan masyarakat yang merupakan warga dari suatu negara yang harus menjunjung tinggi hukum dan kepemerintahan yang sah serta berdaulat.
Sehingga setiap masyarakat dapat ikut serta dalam upaya pembelaan terhadap negara sesuai kapasitas dan bidang masing-masing, namun tetap dalam koridor untuk menghormati hak asasi manusia (HAM) orang lain dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Hal itu seperti diketahui, negara merupakan suatu wilayah yang menjadi tempat tinggal bagi suatu bangsa, atau seluruh masyarakat yang ada di dalamnya.
Dalam hal ini, tentu suatu negara berkepentingan untuk mengatur kehidupan masyarakatnya dengan jelas, terukur dan secara konstitusional demi mewujudkan ketertiban dan kepentingan umum. Oleh karenanya, dalam mempertahankan suatu negara, dibutuhkan sikap untuk mencintai negaranya atas dasar kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial dicapai bersama-sama pula sebagai kekuatan sebuah bangsa. sehingga sikap inilah yang dimaknai sebagai nasionalisme suatu bangsa.
Walau kita memang sulit memahami dinamika internal dari suatu bangsa yang sarat akan kompetisi dan kompetensi kemampuan melalui jabatan politis serta kepentingan yang bersifat organisatoris, apalagi ada pihak yang mencari peluang untuk meraih serta menawarkan sikap yang berbeda, namun semestinya hal itu masih dalam koridor nasionalisme dan tidak keluar dari 4 pilar bangsa ini yang kita junjung hingga saat ini.

Konsep reformasi semestinya memperkuat dan melengkapi serta meninggikan sasaran dari apa yang sudah tersedia sebagai tolok ukurnya, bukan malah melebarkannya kepada haluan kanan jauh untuk larut pada pemikiran agama yang konservatif sebab hal inilah yang harus dicermati bahwa dimensi keyakinan transnasional jangan sampai menekan keberadaan Nasionalisme yang semestinya tertanam dan Terbangun sejak Republik ini dimerdekakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...