Minggu, 19 Februari 2023

GERAKAN AGRESIF DEMI MERUNTUHKAN WIBAWA PEMERINTAH

1/08/2022

GERAKAN AGRESIF DEMI MERUNTUHKAN WIBAWA PEMERINTAH
Penulis : Andi Salim

Dunia islam pada umumnya dilanda kemelut yang menyeret umatnya kearah konservatisme agama, hal ini dirasakan membebani berbagai negara dan pemerintah yang berkuasa, apalagi strategi politik yang dikembangkan langsung menusuk kearah ideologi negara dan sentra-sentra budaya serta sendi-sendi toleransi beragama yang digoyahkan demi menciptakan nuansa perlawanan terhadap rezim kekuasaan yang menjaga stabilitas nasional di negara masing-masing. Termasuk keberadaan mereka didalam negeri kita sendiri.

Cara yang dikemas mereka pun masuk melalui celah-celah politik yang menyusupi lembaga tersebut oleh karena hanya dengan strategi itulah legitimasi sebuah pergerakan akan dinilai konstitusional meskipun pergerakan parlemen jalanan dan demonstrasi tetap dikerahkan. Paling tidak dari cara itu sempalan kewenangan dari banyaknya kekuasaan masih bisa dipaksakan untuk berbagi kewenangan. Sehingga konstelasi perjuangan oposisi yang ditumpangi haluan pergerakan intoleransi ini menjadi alat bargaining politik yang semakin menguat.

Jika disimak dari sejarahnya, indonesia bukanlah negara yang tidak pernah mengalami berbagai guncangan, khususnya dari dinamika islam yang berkembang. Sebut saja beberapa pemberontakan yang pernah terjadi di tanah air ini. Sejarah membuktikan bahwa aparat TNI dan Polri masih dinilai tanggap dan responsif untuk menghalau cengkraman mereka dari mimbar-mimbar ditengah habitat sosial yang terbangun melalui kultur-kultur budaya sebagai jaringan identitas nasional kita selama ini.

Dengan mengembangkan politik Tarbiyah yang saat ini mampu menggoyang sebagian masyarakat indonesia, termasuk naiknya dominasi mereka yang menyasar kearah pergerakan mahasiswa, dan lembaga-lembaga pemerintah serta BUMN, maka cara ini pun dirasakan sebagai evaluasi dari gagalnya mereka di masa lampau yang lebih bersifat teritorial atau basis masa kewilayahan. Maka saat ini, mereka justru bergerak pada sisi bagaimana menguasai pikiran dan hati bangsa Indonesia seutuhnya.

Walau tidak secara terbuka mereka menyatakan adanya benang merah dari berbagai organisasi, baik yang telah dibubarkan atau pun organisasi yang masih aktif serta keberadaan salah satu partai politik yang saat ini pun mengalami pertumbuhan positif dari perolehan kursinya baik ditingkat pusat atau pun daerah, namun hal itu dapat kita rasakan adanya upaya saling mendukung serta perlakuan suply logistik yang dirasakan saling terkait antara satu dengan lainnya. Sebut saja terkaitnya mereka dengan kasus ACT, pengusung Capres tertentu, dimana kondisi semacam ini akan memperkuat haluan politik kanan jauh tentunya.

Isu islamofobia pun sengaja dihembuskan, serta penolakan terhadap sertifikasi penceramah yang digagas oleh kementerian agama tentu saja dianggap sebagai upaya untuk mematahkan perjuangan mereka yang mengandalkan kebebasannya dalam menyampaikan berbagai pokok-pokok pikiran yang ditanamkan kepada masyarakat. Apalagi sumber-sumber keuangan seperti sumbangan kotak amal dan dikembalikannya fungsi sarana ibadah baik di pemerintah atau pun BUMN yang saat ini kembali ditertibkan.

Bahkan gerakan mereka yang ingin merusak persatuan dan kesatuan bangsa ini tentu dimulai dari bagaimana menjatuhkan wibawa pemerintah dengan membangun isu-isu dan narasi-narasi yang seolah-olah memanfaatkan legal aspek dari UU tentang kebebasan berserikat serta menyampaikan pendapat, dan setelahnya menaikkan konservatisme agama hingga meruntuhkan budaya bangsa yang terikat didalam sikap Nasionalisme kebangsaan, serta menyerang kelompok non muslim agar merusak sendi-sendi toleransi yang selama ini terbangun.

Tak heran jika dampaknya mengarah pada pelarangan pembangunan rumah ibadah yang terkait dengan perijinan dan syarat-syarat khusus dimana didalamnya para pejabat daerah serta pemberlakuan peraturan menteri bersama pun tidak berkutik sedikit pun guna menyelesaikan persoalan ini. Dinamika ini kita sebut sebagai sikap Intoleransi terhadap sesama warga bangsa, dimana para tokoh pejuang islam, baik tokoh-tokoh kalangan Muhammadiyah maupun dari kalangan NU begitu memberikan peluang demi kesejukan atmosfer berbangsa ditengah kita semua.

Semoga tulisan ini bermanfaat.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...