Minggu, 19 Februari 2023

KECERDASAN ITU MENAKLUKAN RADIKALISME DAN AJAKAN SESAT

31/07/2022

KECERDASAN ITU MENAKLUKAN RADIKALISME DAN AJAKAN SESAT
Penulis : Andi Salim

Kecerdasan adalah kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau kebijaksanaan yang merujuk pada kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir sebagai tindakan atau pemikiran yang bertujuan dan adaptif.

Seseorang yang memiliki kecerdasan adalah mereka yang pandai mengolah kata-kata saat berbicara maupun menulis, memiliki kemampuan dalam hal matematis untuk menghitung angka-angka dan logika serta mampu mengekspresikan gagasan dan perasaannya.

Sehingga dengan kemampuan kecerdasan tersebut, seseorang dapat melakukan motivasi dari watak dan temperamen orang lain guna memahami dan menikmati alam serta menggunakannya secara produktif untuk mengembangkan pengetahuannya.

Oleh karenanya, seseorang yang cerdas dapat melakukan self defense mechanism dalam kehidupan sehari-harinya untuk melindungi diri dari berbagai jenis gangguan seperti rasa marah, sedih, cemas, stress dan lain sebagainya. Kecerdasan dalam hal melakukan self defense mechanism di antaranya rasionalisasi berfikir yang merupakan suatu cara untuk menghadapi keadaan yang membuat seseorang tertekan atau stres.

Jika kecerdasan dapat digunakan sebagai self defense, maka dari kecerdasan itu pun seseorang mampu menerima dan menolak doktrinasi yang dipancarkan melalui cara berfikir orang lain untuk menyeragamkannya.

Kecerdasan yang melibatkan kemampuan menganalisis masalah dengan logis, berpikir sistematis, menyelidiki sesuatu secara ilmiah, dan aritmatika. Dapat menstimulasi seseorang dengan mengarahkan perhatiannya pada angka-angka atau pola yang ada di sekitarnya. Untuk mencerna dan memahami apa dan bagaimana seharusnya posisi seseorang terhadap sesuatu hal tersebut.

Kecerdasan yang melibatkan kemampuan mengamati sesuatu, berpikir dan membayangkan suatu hasil akhir serta mengolahnya secara sistematis, tentu merupakan kemampuan untuk mengekspresikan diri secara verbal, baik membaca, menulis, dan berkomunikasi.

Sebab doktrin adalah sebuah pemaksaan cara berpikir kita terhadap orang lain dengan jalan mempengaruhi seseorang, sehingga mempunyai pola berpikir yang sama. Sering doktrinasi itu dilakukan melalui diskusi, debat, pertanyaan retoris dan lain sebagainya yang belum tentu strigh lurus terhadap kebenaran yang menjadi ukuran umum.

Dari tulisan diatas, maka tidak ada jalan lain untuk meningkatkan kecerdasan dalam meninggikan imunitas intelektual seseorang atau masyarakat untuk mempersenjatai dirinya guna memfilter masukan dan doktrinasi dari pihak manapun agar melakukan analisa atas apa yang semestinya diadopsi atau malah bertindak untuk menolaknya.

Apalagi radikaisme yang berkembang saat ini, mereka telah menggunakan agama dan menyalahgunakan kedudukan agama untuk menjadi alat guna memikat orang lain demi mengikuti pemahaman sepihak mereka, yang didasari pada kebencian dan kekerasan baik secara verbal ataupun tindakan nyata, dan mengklaim dirinya seolah-oleh sumber keilmuan agama itu sendiri.

Sehingga begitu mudahnya individu dan masyarakat terseret pada arus pemikiran dan doktrinasi mereka, yang disebarkan melalui ruang-ruang diskusi bahkan melalui kampus-kampus demi pola masif yang meraka kembangkan, serta mengubur ajaran-ajaran yang baik yang memiliki integritas kepada pemahaman Nasionalisme dan Kebangsaan.

Akhir kata, dengan cara doktrinasi dan pemikiran sepihak itu, masyarakat telah disesatkan dan tidak lagi mampu menganalisa dan menyaring dari informasi dan pemahaman sesat itu, oleh karena rendahnya tingkat kecerdasan masyarakat saat ini, yang pada akhirnya kelompok radikal dan faham kebencian itu akan mengajak masyarakat menjadi pengkhianat negara dan NKRI.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...