Senin, 20 Februari 2023

KEDEKATAN HUBUNGAN JOKOWI DENGAN RAKYATNYA BERDASARKAN KECINTAAN KEPADA BANGSA DAN NEGARA

16/07/2021

KEDEKATAN HUBUNGAN JOKOWI DENGAN RAKYATNYA BERDASARKAN KECINTAAN KEPADA BANGSA DAN NEGARA
Penulis : Andi Salim

Terjalinnya kedekatan hubungan seseorang dengan objek yang dicintai tentu berdasarkan berbagai alasan, dari mulai seseorang mencintai tumbuh-tumbuhan atau hewan peliharaan, hingga hubungan kemanusiaan antara satu dan lainnya. Pada dasarnya, manusia saling membutuhkan untuk berinteraksi dan saling mempengaruhi antara 2 orang atau lebih. manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. maka dari situlah hubungan sosial atau interaksi sosial perlu di lakukan.

Namun tujuan dari penulisan ini adalah kita lebih fokus untuk melihat citra hubungan antara pemerintah dengan rakyatnya, disadari bahwa terdapatnya kompleksitas hubungan antara pemerintah dengan warga negaranya, sering tidak harmonis dimana pemerintah acapkali melakukan tindakan represif dalam menerbitkan sejumlah kebijakan terlepas dari dampak positif yang dimunculkan, namun sikap curiga dan pesimistis yang disuarakan oleh pihak oposisi tentu akan mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap hal itu.

Belum lagi preseden buruk yang terjadi dari pola kepemimpinan sebelumnya, para pemimpin nasional sebelumnya dinilai gagal dari berbagai perspektif, dimana hasil pembangunan tidak seimbang dengan anggaran yang dikeluarkan dan korupsi yang dirasakan masih merajalela dimana-mana, malah seakan menjadi pembiaran dari beberapa rezim sebelumnya dalam memberikan ruang demi kompensasi dukungan politik atas naiknya pemimpin tersebut pada tampuk tertinggi dari kekuasaan nasional. Tentu saja hal ini menyebabkan ketidak percayaan masyarakat terhadap pemimpinnya,

Masyarakat memperoleh alternatif dan harapan baru, dari munculnya sosok jokowi yang dinilai jujur, amanah serta dapat dipercaya, ditambah lagi publikasi survey dari Laboratorium Psikologi Politik Fakultas Psikologi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran Bandung, Ikatan Psikologi Klinis Indonesia, dan Ikatan Psikologi Sosial Indonesia, Kamis (3/7/2014), yang merilis hasil survei aspek kepribadian calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) 2014.

Survei yang dilakukan pada 18-27 Juni 2014, dengan responden 204 psikolog yang menilai pidato, rekaman wawancara, catatan biografi, dan peristiwa penting dalam hidup capres-cawapres pada saat itu. Hasilnya Jokowi dinilai mampu mengeluarkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi berbagai persoalan negara, mampu melihat permasalahan secara komprehensif dan menerjemahkannya menjadi kebijakan yang konkret, serta mampu melihat permasalahan secara komprehensif dan menterjemahkannya menjadi kebijakan yang konkret di lapangan.

Hasil itu menghentakkan publik dan menggeser kepercayaan masyarakat terhadap partai politik, termasuk kepercayaan masyarakat terhadap birokrat yang selama ini menjadi biang kerok dari bobroknya sistem pelayanan publik di Indonesia, atas rendahnya kualitas dan kecepatan pelayanan yang jadi dasar pelayanan publik. Dimana semestinya nilai Kepatutan menjadi jembatan utama menuju peraturan perundangan untuk bersinergy terhadap antara lembaga yang terus ditingkatkan kepada masyarakat. Rakyat pun menyandingkan Jokowi kepada siapa pun termasuk terhadap beberapa para mantan presiden sebelumnya yang dinilai gagal dan tidak amanah.

SAIFUL Mujani Research and Consulting (SMRC) baru saja menyatakan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Joko Widodo dalam menyelesaikan permasalahan dan membawa Indonesia keluar dari krisis masih tinggi. Hal tersebut terlihat dari sekitar 79% masyarakat yang percaya terhadap kebijakan Presiden Jokowi dan Hanya sekitar 20% yang menyatakan tidak percaya. survei ini dikatakan telah dilakukan pada periode 29 Juli-1 Agustus 2020 dengan wawancara per telepon kepada 1.203 responden yang terpilih secara random dengan margin of error 2,9%.

Bertahannya kedekatan hubungan Jokowi dengan masyarakat itu menunjukkan kesamaan pandang dan rasa kebangsaan yang mencintai negri ini secara terbuka dan tanpa pamrih. Sehingga rakyat pun memberikan kerelaan dukungannya walau tidak memperoleh imbas kekuasaan atas kiprahnya dalam mempertahankan semangat serta support yang dibutuhkan dari setiap kebijakannya. Walau dibalik kebijakan itu, tidak sedikit rakyat pun harus berkorban dan merasakan sulitnya keadaan ditengah pandemi covid-19 saat ini. Namun hal itu dinilai masyarakat sebagai bentuk keprihatinan atas kerja kerasnya.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...