PERLUNYA BELAJAR DARI KESALAHAN DEMI PERBAIKAN DIRI KEDEPAN
Penulis : Andi Salim
Setiap orang tentu pernah melakukan kesalahan, dan setiap kesalahan itu bertingkat-tingkat sifat serta kedudukannya. Sadar atau tidak kesalahan yang kita lakukan terkadang membawa diri kita kedalam kualitas hidup yang lebih baik, walau kualitas yang kita miliki masih terbilang jauh bila dibandingkan dengan apa yang dialami dan dirasakan orang lain. Tentu saja pengalaman hidup kita selalu berbeda termasuk sudut pandang serta antusias kita dalam berbagai persoalan. Hal ini pulalah yang menjadikan fokus seseorang terhadap apa yang ingin digapainya, termasuk melakukan berbagai kesalahan yang tak dapat dihindarinya demi menggapai tujuan dari apa yang ingin diperolehnya.
Perlunya memaklumi kesalahan dari siapapun, bukan berarti kita harus menciptakan kesalahan terus menerus secara sembarangan, sebab kesalahan yang dilakukan seseorang pun harus berdasarkan perhitungan yang matang serta mengkalkulasi dampak kesalahan itu guna mengukur sejauh mana hal itu akan berdampak positif bagi kemajuan diri sendiri sebagai pribadi yang membutuhkan pengembangan. Sehingga kesalahan demi kesalahan itu akan mengkoreksi dirinya kepada peningkatan kualitas personal yang lebih tinggi tentunya. Bagaimana pun juga, tidak ada satu manusia pun yang hidup diatas kebenaran secara terus menerus, dan sebaliknya tidak ada pula manusia dengan limpahan kesalahan hingga akhir hayatnya.
Sifat kesalahan yang dikatagorikan kepada kesadaran dan kesengajaan akan berdampak lebih baik oleh pelakunya ketimbang mereka yang melakukan kesalahan itu hanya sebatas ikut-ikutan atau tanpa sengaja melakukan kesalahan yang tidak disadarinya secara penuh, sebab pada kesalahan yang disengaja itu seseorang akan memperhitungkan resiko serta dampak yang terukur tentang kenapa dirinya melakukan kesalahan itu serta apa dampak bagi dirinya sendiri. Proses pembelajaran pun dapat terjadi sebagai mekanisme berfikir seseorang. Sebab setiap kesalahan itu memang terjadi atas dasar keberanian untuk melakukannya dimana didalamnya terdapat resiko yang harus diperhitungkan pula.
Entah kebetulan atau memang memiliki kandungan ilmiah, bahwa orang yang melakukan kesalahan itu dianggap lebih baik dari pada orang yang tidak berbuat apapun sama sekali. Sehingga ketika orang tersebut terjun di dalam dunia kerja, mereka seringkali berhadapan dengan kritik, apresiasi, keluhan dan sebagainya. Bahkan tidak jarang dari mereka pun sering membuat kesalahan. Tentu saja hal itu dianggap normal, dengan harapan agar dirinya mengambil pelajaran dari kesalahan itu, serta tidak mengulangi perbuatannya sekaligus mengambil hikmah dibalik kesalahannya tersebut. Ketika kita berbuat salah, memahami dampaknya, baik berupa dampak fisik atau emosional kepada diri sendiri atau orang lain, kita akan tulus meminta maaf.
Menyadari kesalahan serta berani mengakui kesalahannya, tentu menjadi baik dalam kehidupan yang normal, apalagi dalam dunia kerja, permintaan maaf meskipun tidak akan menghindarkan kita dari konsekuensi aturan hukum, namun hal tersebut adalah bentuk kedewasaan dan tanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan. Berbuat salah, memahami dampaknya, baik berupa dampak fisik atau emosional kepada diri sendiri atau orang lain, kita akan secara tulus untuk meminta maaf. Hal tersebut merupakan bentuk kecerdasan berfikir serta tanggung jawab atas konsekwensi yang dilakukannya. Sikap sportifitas inilah yang merupakan harga tertinggi dari prilaku seseorang dalam menerima pengalaman hidup guna membekali dirinya sendiri.
Sama halnya dengan profesi tulis menulis, tentu saja banyak kesalahan yang gagal dipublikasikan, baik terhadap pilihan kata, ketajaman penulisan atau hal-hal lain yang bersifat tehnis atau berupa kesalahan lain, sebab tidak satu pun orang yang menjadi mahir tanpa terasah dengan berbagai kesalahan baik yang disengaja atau pun tidak, yang turut mendongkrak kualitas diri seseorang. Demikian berbagai pandangan yang mau tidak mau dipahami bahwa setiap kesalahan akan berdampak bagi peningkatan kualitas diri menuju paripurnanya. Sebab kebanyakan manusia, tidak ada yang mampu menjembatani dirinya pasca pendidikan formal kepada dunia pengabdian dengan merealisasikan keilmuannya kedalam praktek kehidupan sehari-hari.
Beberapa waktu lalu pun penulis mendengar ceramah yang menyebutkan bahwa berjualan ditempat sepi sekalipun kalau rejeki itu sudah ditetapkan tidak mungkin akan kemana. Nah disinilah harus disadari bahwa bercampurnya antara konsep ekonomi yang diseret dalam konteks pemahaman agama. Lalu dengan gampangnya sang penceramah mengkorelasikan bahwa malaikat maut tidak akan pernah salah untuk mencabut nyawa seseorang. Bukankah tidak ada kaitannya antara malaikat mencabut nyawa dengan konsep berdagang ditempat yang sepi. Bahwa secara hukum ekonomi, penjualan akan baik justru ditempat-tempat keramaian, bagaimana mungkin konsep ini ditentang hanya mengandalkan munajat kepada Allah SWT semata.
Lantas dengan dalil diatas, ceramah itu pun disebar luaskan yang pada akhirnya umat islam dirundung kepasrahan untuk bergantung kepada kemurahan Allah semata, serta mengurangi sisi ikhtiar dari perjuangan usahanya dari landasan yang benar pada sisi ekonomi. Ini merupakan persoalan yang harus dicermati oleh masyarakat agar tidak mudah menelan informasi model seperti ini, sehingga umat islam tidak semakin kalah dalam pertarungan ekonomi dimasa yang akan datang. Fakta banyaknya unsur lain yang sengaja dimasukkan kedalam syiar agama yang justru semakin memperkeruh situasi saat ini, apalagi ada pihak yang begitu gampangnya membodohi masyarakat dengan menyebutkan bahwa air hujan yang membanjiri jakarta agar jangan dibuang kelaut namun diupayakan untuk dimasukkan kedalam tanah yang dianggapnya melawan Sunnatullah. Dari ucapan ini, banyak masyarakat tertarik walau pada akhirnya dialiri kelaut juga.
Semoga tulisan ini bermanfaat.
ini blog khusus untuk tulisan-tulisan dari Bapak Andi Salim, seorang tokoh toleransi di wilayah Gunung Sindur Rawa Kalong Bogor, sangat bagus untuk bacaan-bacaan opini dari beliau
Minggu, 19 Februari 2023
PERLUNYA BELAJAR DARI KESALAHAN DEMI PERBAIKAN DIRI KEDEPAN
19/07/2022
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH
TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...
-
15/10/2022 BENTURAN KEPENTINGAN MENCIPTAKAN PERBEDAAN Penulis : Andi Salim Siapa yang tidak ingin sama dalam segala hal, terutama bagi pasa...
-
13/08/2022 INDONESIA DITENGAH PUSARAN KRISIS GLOBAL YANG MENGHANTUI DUNIA Penulis : Andi Salim Jika ingin menguasai suatu negara, cara yang ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar