Senin, 20 Februari 2023

SESUNGGUHNYA KEPOLISIAN KITA SANGAT BIJAKSANA UNTUK MEMBERIKAN STATUS BEBAS BERSYARAT KEPADA SIAPAPUN

13/07/2021

SESUNGGUHNYA KEPOLISIAN KITA SANGAT BIJAKSANA UNTUK MEMBERIKAN STATUS BEBAS BERSYARAT KEPADA SIAPAPUN
Penulis : Andi Salim

Selalu saja ada pihak yang memanfaatkan sesuatu dari pendapat yang berbeda. Hal itu bukan diartikan sebagai kritik yang membangun akan tetapi langsung dituding sebagai pelemahan terhadap pemerintah sehingga memunculkan reaksi dari mereka yang Pro kepada pemerintah saat ini. Kelanjutannya, tentu yang bersangkutan malah dimanfaatkan oleh kelompok intoleran yang mengklaimnya sebagai golongan mereka, dalam arti tentu pihak yang mengkritik itu disamakan dengan lawan bagi pro pemerintah sekarang.

Jika ada pihak yang berbeda pandangan dengan kebijakan pemerintah saat ini, hal itu semestinya dilihat sebagai upaya lain dalam memperoleh sudut pandang yang berbeda agar tidak terjadinya pendapat tunggal semata. Upaya untuk menemukan pandangan yang berbeda pada sisi penerapan demokrasi adalah sepatutnya dibangun dan dikembangkan dalam penyampaian pendapat dimuka umum.

Mengkomentari berbagai issue serta pelanggaran pidana yang terjadi tidak serta Merta melakukan pembelaan yang menyeluruh terhadap mereka yang terkait dengan posisi hukum dari yang bersangkutan. Penyampaian pandangan dan pendapat itu semestinya hanya dilihat sebagai realisasi dan penerapan pada sisi kebebasan berpendapat. Jika pun terdapat pelanggaran hukum baik yang menyangkut persoalan pidana atau pun perdata, maka hal itu menjadi persoalan yang berbeda dan sepatutnya dipertanggung jawabkan oleh siapapun selaku pelanggarnya.

Kita selalu malas untuk menemukan sisi pandangan atau pendapat lain, walau hal itu dihadirkan untuk sekedar mendengar atau membacanya. Namun tertutup sikap seseorang untuk masuknya sumber informasi lain, guna memperoleh objektifitas kebenaran sekecil apapun dari perspektif yang berbeda bukanlah hal yang mudah. Padahal upaya dan kesediaan itu demi mengkoreksi kekeliruan yang mungkin ditimbulkan akibat sempitnya pemahaman yang saat ini menguasainya.

Walau kita mengetahui bahwa apa yang disampaikan WHO dan lembaga internasional lain, sebagai rujukan informasi dan sumber dari fakta yang terjadi didunia, akan tetapi terlepas dari pendapat apapun dan dari pihak mana pun, tidak boleh semata-mata menjadi kebenaran sepihak, sebab hal itu tetap membutuhkan pendapat lain sebagai penyeimbangnya dan upaya semacam ini tidak perlu dipertentangkan.

Ibaratnya, walau dia seorang pelaku kejahatan besar yang akan dihukum mati esok hari sekalipun, namun jika masih ada yang layak untuk didengar dari pendapatnya maka selayaknya kita menyediakan diri untuk mendengarkannya tanpa ikut campur pada proses hukum yang dihadapinya termasuk upaya membebaskannya dari jeratan hukuman mati yang akan dia terima.

Terkadang kita menjadi salah kaprah, untuk menghalau semua pengkritik kebijakan Jokowi yang langsung mendeskreditkannya sebagai kadrun, disadari atau tidak, hal itu di karenakan banyak juga pihak yang mendapat keuntungan dari caranya menghalau dan menyanggah setiap kritik yang muncul serta mengkerdilkan makna demokrasi itu sendiri.

Padahal disisi lain Jokowi membuka diri bagi setiap kritik yang membangun sebagai pandangan berbeda yang sepatutnya didengar bagi tumbuh kembangnya demokrasi ditanah air, malahan kita menyaksikan bahwa Fadli Zon dan Fachri Hamzah telah merasakan hasil kritiknya yang telah diapresiasi dan memberikan penghargaan terhadap kedua orang ini.

Menghormati pandangan yg berbeda adalah sikap yang bijaksana. Walau kita tetap pada pendirian yang semula, akan tetapi menelaah pandangan yang berbeda bukan sesuatu yang diharamkan. Anggap covid seperti penyakit menular sepatutnya diwaspadai, sehingga kita semua takut tertular adalah sikap yang wajar pula.

Namun tidak berarti pandangan yang berbeda itu diartikan sebagai kegiatan propaganda dari siapapun yang menyampaikan pandangan dan penilaian yang berbeda untuk disampaikan kepada publik sehingga diteruskan kepada pemerintah yang selanjutnya akan disebarkan kepada seluruh masyarakat Indonesia jika pendapatnya dirasakan dapat diterima.

Untuk hidup sehat dan peduli akan kesehatan tentu dengan cara menjaga stamina tubuh. Namun obat-obatan tradisional yang menjadi produksi asli alam Nusantara dengan segala rempah-rempahnya di percaya secara turun-temurun oleh nenek moyang kita sampai sekarang pun masih sangat ampuh sebagai penyembuh segala bentuk penyakit. Apakah kita sudah mulai kehilangan kepercayaan diri akan hal itu akibat serbuan pemberitaan dari sikap intoleran yang memenuhi ruang publik saat ini. Sebab bukan tidak mungkin kita pun menjadi korban pembodohan mereka, sehingga alasan yang saya sampaikan dapat menjadi sudut pandang yang berbeda pula.

Apalagi jaman sekarang rasanya susah untuk percaya kepada siapapun pihak di sekitar kita, apalagi kepada negeri antah berantah yang kita tidak mengenal betul siapa mereka, dan apa tujuan mereka pula. saya hanya melihat adanya pandangan yang berbeda pada sisi penanganan Covid-19 yang saat ini berlaku. sebagaimana yang disampaikan oleh beberapa pihak, walau saya pun berkeyakinan bahwa covid-19 memang nyata adanya, untuk itu saya katakan bahwa pendapat Dr Louis Owien tidak juga sepenuhnya benar.

Walau bagaimanapun, saya tetap menyarankan agar pihak kepolisian melihat sisi kebebasan yang secara hukum melekat pada setiap diri seseorang yang berhak menyampaikan pendapatnya dimuka umum, akan tetapi, siapapun juga harus mempertanggung jawabkannya bila apa yang disampaikannya melanggar ketentuan hukum yang berlaku pula. Jadi saya tidak pada posisi mengkomentari tindakan kepolisian terhadap penangkapan dr Louis Owien tersebut. Termasuk sikap kepolisian pemberian bebas bersyarat atas hasil pemeriksaan yang bersangkutan.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH

TAHUN POLITIK MEMPENGARUHI TURUNNYA KINERJA PEMERINTAH Penulis : Andi Salim 05/06/2023 Apa yang terbersit di pikiran masyarakat ketika memas...